Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Angka Kematian Virus Corona di Spanyol Turun 4 Hari Beruntun

Kompas.com - 06/04/2020, 19:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Sebuah kabar baik terjadi di Spanyol, di mana angka kematian karena virus corona terus menurun selama empat hari beruntun.

Selama 24 jam terakhir, Negeri "Matador" melaporkan 637 korban meninggal, dengan angka mortalitas total mencapai 13.055 orang.

Dilansir Daily Mail Senin (6/4/2020), angka ini merupakan penurunan selama empat hari beruntun sejak catatan 950 mortalitas pada Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Hidup 112 Tahun, Kakek Ini Alami Wabah Flu Spanyol, 2 Perang Dunia, dan Wabah Corona

Sementara untuk kasus infeksi baru, total Spanyol mencatatkan 135.032 setelah sejak Minggu (5/4/2020), angka penularan harian mencapai 3.386.

Secara statistik, Madrid mengumumkan 3,3 persen kenaikan kasus baru dan 5,1 persen pada data mortalitas terbaru. Terendah sejak lockdown diberlakukan pada 14 Maret.

"Angka ini menunjukkan kecenderungan penurunan seperti yang telah kami amati," kata Maria Jose Sierra, pejabat unit koordinasi daturat kementerian kesehatan dilansir AFP.

Sierra melanjutkan, lebih dari 40.000 pasien Covid-19 juga sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit, hampir 30 persen dari total kasus.

Dengan angka penularan dan meninggal yang semakin menurun, Negeri "Matador" mulai mempertimbangkan mencabut sedikit aturan lockdown.

Menteri Luar Negeri Arancha Gonzalez menerangkan mereka berencana menambah tes virus corona. Termasuk mereka yang tak punya gejala.

Dalam wawancara dengan kanal televisi Antena 3, Gonzalez menjelaskan tengah mempersiapkan diri melaksanakan de-eskalasi.

Baca juga: Pasien Covid-19 Spanyol Jalani Perawatan di Hotel Bintang Lima

"Karena itu, penting diketahui siapa saja yang terkontaminasi untuk bisa secara bertahap mengangkat lockdown warga," ujar dia dikutip Reuters via BBC.

Saat ini, empat perusahaan setempat memproduksi 245.000 alat tes per pekan. Gonzalez mengatakan pemerintah berencana menambah kapasitasnya.

"Untuk beberapa pekan ke depan, kami akan menggandakannya hingga tiga kali lipat kapasitas perusahaan guna memenuhi kebutuhan pasar," paparnya.

Sementara untuk masker, dia menuturkan mereka tengah mengkaji untuk menggunakannya sebagai profilaksis (pencegahan) hingga vaksin ditemukan.

Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Pedro Sanchez pada akhir pekan mencetuskan rencana mencabut larangan pekerja non-esensial pada Paskah.

Dalam pidatonya, Sanchez menegaskan bahwa lockdown tetap diperpanjang hingga 25 April. Sebab, kebijakan tersebut sudah menyelamatkan banyak nyawa.

Baca juga: Angka Korban Meninggal Virus Corona di Spanyol Turun 2 Hari Beruntun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com