Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

NEW YORK, KOMPAS.com - The United Nations atau PBB meminta Iran dan Israel untuk menahan diri, usai serangan balasan Iran terhadap Israel beberapa hari yang lalu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Amerika Serikat pada Minggu (14/4/2024) memperingatkan pihak-pihak yang bermusuhan untuk tidak semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dengan serangan lebih lanjut.

Hanya saja, Iran dan Israel berkonsentrasi untuk saling menuduh sebagai ancaman terhadap perdamaian.

"Baik kawasan ini maupun dunia tidak mampu menanggung lebih banyak perang," kata Guterres pada pertemuan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Senin (15/4/2024).

"Sekaranglah waktunya untuk meredakan ketegangan. Sudah waktunya untuk mundur dari tepi jurang," pinta dia.

Diketahui, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam. Perang di Gaza telah memicu bentrokan antara sekutu regional Iran seperti Hezbollah, Hamas, dan Houthi dan Israel.

Serangan langsung tersebut merupakan balasan atas serangan yang masih belum diklaim oleh Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah pada 1 April 2024, menandai peningkatan eskalasi yang serius.

Pada pertemuan tersebut, Robert Wood, wakil duta besar AS untuk PBB, meminta badan beranggotakan 15 negara tersebut untuk secara tegas mengutuk serangan Iran.

Dia menegaskan bahwa DK PBB mempunyai kewajiban untuk tidak membiarkan tindakan Iran begitu saja dan bahwa Amerika Serikat akan menjajaki langkah-langkah tambahan dalam beberapa hari mendatang guna meminta pertanggungjawaban Iran.

"Biar saya perjelas, jika Iran atau proksinya mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat atau mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran akan bertanggung jawab," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Iran dan Israel meminta dewan untuk menjatuhkan sanksi satu sama lain.

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan tindakan negaranya terhadap Israel perlu dan proporsional.

Dia mengeklaim bahwa DK PBB gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional karena tidak mengutuk serangan Israel terhadap misi diplomatiknya di Suriah.

"Teheran tidak punya pilihan selain merespons," katanya, seraya menambahkan bahwa negaranya tidak menginginkan eskalasi atau perang namun akan merespons ancaman atau agresi apa pun.

"Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional," terang Iravani.

Ia juga mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan mendesak dan menghukum untuk memaksa Israel menghentikan genosida terhadap rakyat Gaza.

Sementara Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Iran adalah sponsor teror global nomor satu dan negara bajak laut.

"Topengnya sudah lepas sehingga rasa berpuas diri dunia juga harus turun. Satu-satunya pilihan adalah mengutuk Iran dan memastikan bahwa Iran tahu bahwa dunia tidak akan lagi berdiam diri," kata dia.

"Serangan ini melewati garis merah dan Israel berhak membalas," tegasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/16/074700170/pbb-minta-iran-dan-israel-menahan-diri-dunia-tak-mampu-tanggung-banyak

Terkini Lainnya

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke