Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pejabat PBB Ungkap Gaza adalah Krisis Kemanusiaan Terburuk Selama 50 Tahun Karirnya

KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths menyatakan bahwa situasi di Gaza saat ini menjadi krisis kemanusiaan terburuk selama 50 tahun karirnya.

Ia mengungkapkan bahwa selama perang di Gaza Palestina, warga tidak dapat melarikan diri atau keluar dari Gaza.

"Orang tidak dapat melarikan diri. Mereka diblokir, mereka tidak dapat keluar dari Gaza," ujarnya dikutip dari Sky News pada Rabu (14/2/2024).

"Saya pikir ini adalah krisis terburuk dalam 50 tahun pengalaman saya," imbuh dia.

Dikatakan, kejadian ini lebih buruk dari pemandangan mengerikan yang dia saksikan selama perang saudara di Suriah beberapa tahun lalu dan lebih buruk dari kengerian yang terjadi pada masa Khmer Merah di Kamboja pada tahun 1970-an.

Dia membandingkan situasi di Gaza dengan perang saat ini di Sudan di mana penderitaan yang terjadi kemungkinan besar akan sama.

Namun meskipun delapan juta orang telah mengungsi, 1,5 juta orang telah meninggalkan negara di timur laut Afrika.

"Sekarang saya tidak mengatakan itu hal yang luar biasa, tapi ini adalah pilihan yang bisa mereka buat. Tapi ini bukan pilihan yang bisa dibuat di Gaza," ujarnya.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas melancarkan serangan mematikan terhadap Israel, sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah diusir dari rumah mereka karena serangan balasan Israel.

Sebagian besar wilayah di Gaza utara telah hancur total, sebagian besar orang mengungsi lebih jauh ke selatan, dan krisis kemanusiaan telah menyebabkan seperempat penduduknya kelaparan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim orang-orang bersenjata Hamas bersembunyi di Rafah, di perbatasan selatan Mesir, dan sedang mempertimbangkan untuk melancarkan serangan darat ke kota tersebut.

Namun, di Rafah ada 1,4 juta orang lebih dari separuh populasi wilayah tersebut dan berdesakan di tenda-tenda, atau apartemen serta tempat penampungan penuh sesak di kota tersebut.

Griffiths memperingatkan bahwa jika ada operasi darat yang dilakukan oleh pasukan Israel maka akibatnya fatal.

"Jangan berpikir bahwa operasi kemanusiaan dapat membantu orang-orang dengan cara yang kita inginkan. Itu tidak akan terjadi," kata dia.

"Dengan semakin banyaknya satu juta orang yang tinggal di wilayah tersebut, di sekitar Rafah, tanpa ada pilihan lain dari mereka yang bisa pergi lebih jauh ke selata, kami sangat khawatir dengan kurangnya bantuan kemanusiaan di situ," ungkapnya.

Akibat perang itu, PBB mengalami kendala masalah akses. Bahkan pengemudi dari pembawa bantuan juga diserang.

"Kami tidak berpikir ada tempat yang aman bagi orang-orang untuk pindah ke Gaza. Jadi gagasan untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang aman, menurut kami hanyalah ilusi," tegas dia.

Selama karirnya yang panjang, Griffiths telah bernegosiasi dengan teroris dan dia mengatakan Israel perlu melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Hamas.

Jadi, meskipun Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan kelompok Hamas, tetapi negosiasi bisa menjadi pilihan yang tepat.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/15/184111570/pejabat-pbb-ungkap-gaza-adalah-krisis-kemanusiaan-terburuk-selama-50

Terkini Lainnya

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Global
100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Global
Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke