Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang Bakal Bangun Perumahan Sementara bagi Para Korban Gempa

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang bakal membangun perumahan sementara bagi para korban gempa yang masih mengungsi.

Diketahui, Jepang khususnya di Semenanjung Noto dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,5 pada Hari Tahun Baru atau 1 Januari 2024.

Gempa Jepang menewaskan sebanyak 236 orang. Bahkan ada lebih dari 14.000 orang masih tinggal di tempat pengungsian.

Dikutip dari lembaga penyiaran nasional Jepang, NHK pada Senin (29/1/2024), lebih dari 43.000 rumah rusak di dalam dan sekitar kawasan Noto.

Jalan utama di Kota Suzu di Prefektur Ishikawa juga hancur. Sehingga petugas penyelamat mengalami kesulitan saat mengevakuasi korban.

Laporan menunjukkan bahwa 90 orang tinggal di dalam mobil mereka. Bahkan masih banyak rumah yang belum mempunyai air ledeng.

Pejabat setempat berupaya memindahkan para korban gempa ke hotel-hotel di daerah yang tidak terkena dampak gempa.

Selain itu, para pejabat mengatakan bahwa perumahan sementara akan dibangun pada awal minggu depan bagi mereka yang perlu mengungsi dalam jangka panjang.

Pihak berwenang di Ishikawa mengatakan sekitar 14.500 orang masih dievakuasi.

Dengan tidak adanya kemungkinan untuk kembali ke rumah, para pejabat berusaha membuat kehidupan yang lebih baik di tempat penampungan.

Tim bisbol sekolah menengah setempat juga turun ke lapangan pada hari Minggu (28/1/2024) untuk membantu membersihkan reruntuhan bangunan.

"Saya di sini karena saya ingin tetangga saya segera mendapatkan kehidupan yang normal kembali," ucap kapten tim bisbos tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/29/175700870/jepang-bakal-bangun-perumahan-sementara-bagi-para-korban-gempa

Terkini Lainnya

Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Global
Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke