Dilansir dari Al Jazeera, Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan bahwa ribuan wanita, anak-anak, orang sakit, dan terluka terancam tewas.
Israel melanjutkan serangannya ke al-Shifa untuk malam ketiga dalam upaya menemukan pusat komando dan kontrol Hamas yang telah lama diklaim berada di sana.
Di sisi lain, The Elders, sebuah kelompok yang terdiri dari para mantan pemimpin dunia yang bekerja untuk perdamaian dan hak asasi manusia, mengirimkan surat terbuka kepada Biden.
Mereka mengatakan bahwa penghancuran Gaza dan pembunuhan warga sipil oleh Israel telah mempertaruhkan kredibilitas dan kepentingan Amerika Serikat di seluruh dunia.
"Sudah terlalu lama dunia berbicara tentang solusi dua negara sementara membiarkan Israel membangun realitas satu negara," kata kelompok tersebut, yang didirikan oleh Nelson Mandela dan saat ini diketuai oleh Mary Robinson, mantan komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia.
"Kebijakan Israel untuk memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat, dan menormalkan hubungan dengan negara-negara Arab sambil mengabaikan Palestina, tidak membuat warga Israel aman. Pemerintah AS yang berturut-turut telah terlibat dalam kegagalan ini," tulis surat tersebut.
"Konflik ini harus diselesaikan, secara permanen, melalui negosiasi," kata kelompok tersebut, seraya menyerukan rencana perdamaian yang serius dan solusi politik yang langgeng untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
https://www.kompas.com/global/read/2023/11/17/085239970/seluruh-gaza-terus-digempur-israel-ribuan-orang-terancam-tewas