MOSKWA, KOMPAS.com – Media Rusia, TASS, pada Kamis (3/11/2022), menerbitkan berita berjudul “UN chief doubts peace talks on Ukraine can take place at G20 summit” di situs web mereka.
Artikel tersebut menyoroti pernyataan Sekjen PBB Anonio Guterres yang ragu bahwa pembicaraan damai perang Rusia-Ukraina dapat dilangsungkan di KTT G20 di Bali, Indonesia beberapa hari lagi.
TASS menulis, menurut Gutteres, akhir dari konflik di Ukraina masih cukup jauh dan segala upaya harus terus dilakukan untuk bergerak ke arah itu.
"Tentang mengakhiri perang, saya percaya, masih ada jalan tertentu. Perdamaian, tentu saja, adalah tujuan kita semua, perdamaian sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB. Tapi saya pikir kita masih relatif jauh dari itu dan kita perlu melakukan segalanya untuk mempercepat langkah ke arah itu," kata Sekjen PBB.
TASS menjelaskan pernyataan Gutteres itu muncul ketika ditanya tentang kemungkinan pembicaraan damai di KTT G20 mendatang di Indonesia, yang akan melibatkan Rusia dan Ukraina, serta AS dan negara Barat lainnya.
KTT G20 ke-17 akan digelar di Bali pada 15-16 November.
Zelensky tak mau hadiri KTT G20 jika Putin datang
Sementara itu, secara terpisah, Kantor berita Rusia TASS memberitakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak akan berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali jika Presiden Rusia Vladimir Putin hadir.
Sikap tersebut disampaikan Zelensky kepada wartawan di Kyiv pada Kamis.
Zelensky mengaku, dirinya telah diundang untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Posisi pribadi saya dan posisi Ukraina adalah jika pemimpin Federasi Rusia ambil bagian, maka Ukraina tidak akan ambil bagian. Kita lihat saja nanti seperti apa,” kata Zelensky sebagaimanya diberitakan TASS hasil dari mengutip pemberitaan Kantor beria Ukraina, UNIAN.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/04/130100170/media-rusia--pbb-ragu-pembicaraan-damai-perang-ukraina-digelar-di-ktt-g20