Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Iran Sesumbar Mampu Ciptakan Bom Nuklir, tapi Belum Membuatnya

TEHERAN, KOMPAS.com – Teheran secara teknis mampu membuat bom nuklir, tetapi sampai sekarang belum memutuskan untuk menciptakannya.

Klaim tersebut disampaikan seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kamal Kharrazi, kepada Al Jazeera pada Minggu (17/7/2022).

“Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60 persen dan kami dapat dengan mudah menghasilkan 90 persen uranium yang diperkaya,” ujar Kharrazi.

“Iran memiliki sarana teknis untuk memproduksi bom nuklir, tetapi belum ada keputusan oleh Iran untuk membuatnya,” sambung Kharrazi, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada 2015, Iran menandatangani kesepakatan dengan enam negara besar, termasuk AS, untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

Pada 2018, Presiden AS kala itu, Donald Trump, secara sepihak menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir tersebut.

Trump kala itu beralasan, kesepakatan tersebut tidaklah cukup mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Tak hanya itu, Trump menjatuhi Iran dengan sanksi secara bertubi-tubi.

Sejak saat itu, Iran langsung meningkatkan beberapa kegiatan nuklirnya.

Iran telah lama membantah bahwa pihaknya sengaja menciptakan senjata nuklir. Teheran mengatakan, pihaknya memurnikan uranium hanya untuk penggunaan energi sipil.

Iran menambahkan, pelanggarannya terhadap kesepakatan nuklir dapat dibalikkan jika AS mencabut sanksi dan bergabung kembali dengan pakta tersebut.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS, yang bertujuan untuk membawa Washington dan Teheran kembali mematuhi kesepakatan nuklir, telah terhenti sejak Maret.

Kharrazi berujar, Teheran tidak akan pernah bernegosiasi mengenai program rudal dan kebijakan regionalnya, seperti yang diminta oleh Barat dan sekutunya di Timur Tengah.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/18/080100270/iran-sesumbar-mampu-ciptakan-bom-nuklir-tapi-belum-membuatnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke