Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putin Tuding Ukraina Menangguhkan Pembicaraan Damai

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina telah secara de facto ditangguhkan oleh Ukraina.

Dilansir dari Russia Today (RT), Putin membuat pernyataan itu selama melangsungkan panggilan telepon dengan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, pada Sabtu (14/5/2022).

Diskusi difokuskan pada dorongan Finlandia untuk keanggotaan NATO, yang telah dihidupkan kembali di tengah krisis Ukraina.

Menurut kantor Presiden Finlandia, Niinisto mengatakan kepada Putin bahwa negaranya akan membuat keputusan untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS dalam beberapa hari mendatang.

"Vladimir Putin, khususnya, berbagi penilaiannya tentang keadaan proses negosiasi antara perwakilan Rusia dan Ukraina, yang telah ditangguhkan secara de facto oleh Kyiv, yang belum menunjukkan minat dalam dialog yang serius dan bermakna," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Putin memperingatkan bahwa langkah Finlandia untuk meninggalkan “kebijakan tradisional netralitas militer” akan menjadi “kesalahan”. 

Dia menekankan bahwa tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia.

Namun, Putin mengatakan, langkah itu mungkin akan berdampak negatif pada hubungan saling menguntungkan antara kedua negara.

Tetangga Finlandia, Swedia, juga mempertimbangkan keanggotaan NATO, dan dapat mengajukan permohonannya paling cepat pada Senin (16/5/2022) besok, menurut laporan media lokal.

Rusia diketahui menyerang Ukraina pada sejak 24 Februari.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Di sisi lain, Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik (Luhansk dan Donetsk) dengan paksa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/15/101600170/putin-tuding-ukraina-menangguhkan-pembicaraan-damai

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke