PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Ratusan migran Rohingya dari Myanmar melarikan diri dari pusat penahanan di Malaysia pada Rabu (20/4/2022) setelah kerusuhan pecah.
Dari ratusan migran tersebut, enam orang tewas di jalan raya saat mereka melarikan diri, kata pihak berwenang.
Malaysia menjadi salah satu tujuan pelarian para migran Rohingya dari Myanmar. Mereka biasa menempuh perjalanan laut yang melelahkan selama berbulan-bulan.
Mereka yang tertangkap sering dikirim ke pusat penahanan, yang menurut kelompok hak asasi manusia biasanya penuh sesak dan kotor.
Dilansir AFP, 528 migran Rohingnya berhasil melarikan diri dari pusat penahanan di Negara Bagian Kedah pada Rabu sekitar pukul 04.30 waktu setempat.
Banyak di antara mereka yang berhasil ditangkap kembali dengan cepat, tetapi 176 orang masih buron pada Rabu sore, menurut polisi.
Setelah kerusuhan meletus, para migran menerobos pintu dan penghalang di tengah, dengan 23 penjaga yang bertugas tidak dapat mengendalikan situasi.
Enam dari tahanan yakni dua pria dewasa, dua wanita dewasa, dan dua anak tewas ketika mereka berusaha menyeberang jalan raya setelah melarikan diri, kata polisi.
Kepolisian menambahkan, penyebab kerusuhan dan pembobolan sedang diselidiki.
Malaysia yang mayoritas Muslim adalah tujuan utama bagi etnis Rohingya dari Myanmar.
Mereka melarikan diri dari penganiayaan di tanah air mereka yang mayoritas beragama Buddha atau kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
Lebih dari 100.000 orang Rohingya hidup di pinggiran Malaysia, bekerja secara ilegal di konstruksi dan pekerjaan bergaji rendah lainnya.
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/20/160100470/ratusan-warga-rohingya-kabur-dari-pusat-penahanan-malaysia-6-orang-tewas