Pria bernama Frank James tersebut menelepon polisi dan menyuruh mereka untuk datang dan menjemputnya.
Sedikitnya 23 orang terluka dan sepuluh orang tertembak dalam insiden penembakan di Brooklyn ini, ketika seorang pria bersenjata meledakkan granat asap di gerbong kereta bawah tanah sebelum melepaskan 33 tembakan dengan pistol.
Dilansir Sky News, James ditahan di Manhattan, New York City, AS dan didakwa pada Rabu (13/4/2022).
Dia menelepon Departemen Kepolisian New York sehari sebelumnya untuk memberitahu pihak berwenang bahwa dia ada di dalam McDonald's dan meminta mereka datang menjemputnya.
Jaksa AS untuk Distrik Timur New York Breon Peace mengumumkan dakwaan terhadap James pada konferensi pers tak lama setelah penangkapannya.
Sementara itu, Jaksa Brooklyn Breon Peace mengatakan bahwa dakwaan itu membawa hukuman hingga penjara seumur hidup.
Polisi berusaha mencari motif
Pihak berwenang telah memeriksa rekaman insiden penembakan New York yang tersebar di media sosial, yang penuh dengan kata-kata kotor dan tidak senonoh.
Dalam video penembakan subway tersebut, James mengecam AS sebagai tempat rasialis yang dibanjiri dengan kekerasan dan melawan Wali Kota New York City Eric Adams.
Kini, polisi sedang memeriksa motif dari terdakwa. Dalam sebuah video yang diunggah sehari sebelum serangan, James mengkritik kejahatan terhadap orang kulit hitam sehingga perlu mengambil tindakan.
"Anda punya anak-anak masuk ke sini sekarang mengambil senapan mesin dan melumpuhkan orang yang tidak bersalah," kata James.
"Itu tidak akan menjadi lebih baik sampai kita membuatnya lebih baik," sambung James.
Dia menambahkan bahwa dia pikir segalanya hanya akan berubah jika orang-orang yang diinjak, ditendang, dan disiksa keluar dari zona nyaman mereka.
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/14/070100170/penembakan-kereta-di-new-york-tersangka-telepon-polisi-dan-serahkan-diri