Ceko Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Pasok Tank ke Ukraina

PRAHA, KOMPAS.com - Republik Ceko dilaporkan menjadi negara Uni Eropa pertama yang secara langsung memasok Ukraina dengan senjata ofensif sejak invasi Rusia dimulai 41 hari yang lalu.

Seorang pakar pertahanan Ceko mengatakan kepada Reuters, bahwa negara tersebut telah mengirim tank T-72 buatan Soviet dan kendaraan tempur infanteri BVP-1 ke Ukraina, membenarkan laporan dari media lokal.

Penyiar publik Czech Television awalnya melaporkan pengiriman senjata ofensif tersebut.

Mereka menunjukkan rekaman di Twitter dari sebuah kereta yang memuat dengan lima tank dan lima kendaraan tempur.

Dikatakan pengiriman itu adalah hadiah yang disepakati dengan sekutu NATO.

Penyiar itu mengatakan bahwa informasi itu telah dikonfirmasi oleh Kepala Komite Urusan Eropa Majelis Rendah Ceko Ondrej Benesik, yang kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya menerima informasi itu dari pakar pertahanan Partai Kristen Demokrat.

Sumber tersebut, dari komunitas pertahanan Ceko, juga mengonfirmasi bahwa tank dan kendaraan tempur telah dikirim tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan masalah keamanan.

Menteri Pertahanan Ceko Jana Cernochova mengatakan kepada parlemen bahwa dia tidak akan mengonfirmasi atau menyangkal rincian bantuan Ceko ke Ukraina.

"Saya hanya akan meyakinkan Anda bahwa Republik Ceko membantu Ukraina sebanyak mungkin dan akan terus membantu dengan (menyediakan) peralatan militer, baik ringan maupun berat," kata Jana Cernochova.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan Republik Ceko telah mengirim bantuan militer senilai hampir 1 miliar crown (45 juta dollar AS) ke Ukraina sejak awal perang pada 24 Februari tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Kendaraan Ceko hanyalah contoh terbaru dari peralatan militer yang datang dari Barat.

Jerman pada 1 April telah menyetujui pengiriman beberapa lusin kendaraan tempur infanteri (IFV) ke Ukraina di tengah kritik bahwa Berlin belum mengirimkan bantuan militer yang cukup ke Kyiv.

"Sekutu NATO akan membahas pengiriman lebih banyak senjata ke Ukraina ketika para menteri luar negeri bertemu pada Rabu dan Kamis depan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.