Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pekerja yang Selamat Setelah 7 Jam Terperangkap di Reruntuhan Pabrik yang Roboh Diterjang Tornado di AS

MAYFIELD, KOMPAS.com – Meski mengalami luka memar-memar di badan, Jemaryon Hart bersyukur masih bisa hidup.

Dia merupakan pekerja yang berhasil selamat setelah tujuh jam terperangkap di bawah reruntuhan pabrik lilin di Mayfield.

Mayfield adalah kota yang hancur akibat tornado mematikan yang melanda negara bagian Kentucky Jumat (10/12/2021) lalu.

"Saya senang saya masih hidup," kata pria berusia 21 tahun seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, Selasa (14/12/2021).

Pabrik lilin tempat Jemaryon Hart bekerja tampak rusak seperti telah diinjak oleh kaki raksasa.

Tumpukan lembaran logam, baja, dan kayu coba terus dibersihkan oleh penyelamat dengan harapan dapat menemukan pekerja yang selamat akibat tornado di AS.

“Pada Jumat malam, itu adalah hari yang normal di tempat kerja dan semuanya terjadi seketika," kata Hart.

Dia bercerita, begitu mendengar sirene, semua orang di pabrik mencoba untuk sampai ke area aman.

“Tetapi pada saat itu seperti semua yang terjadi, dan tidak ada cara untuk bersiap menghadapinya atau semacamnya," cerita dia.

Saat tornado menghantam gedung, atapnya runtuh, menjebak para pekerja di dalamnya.

"(Terjangan tornado) Itu benar-benar menakutkan, sangat menyakitkan, dinding, balok kayu, logam, kayu, semuanya menghantam kami," katanya.

Jemaryon Hart menyampaikan, pada awalnya, dirinya bisa mengerakan badan untuk bisa keluar dari puing-puing bangunan pabrik yang roboh.

Tapi kemudian, sulit untuk bisa bergerak sama sekali. Semua puing-puing benar-benar menjepit tubuh pekerja yang tertimbun.

"Saya hanya berusaha mengendalikan pernapasan saya. Banyak orang tidak bisa melakukan itu, orang-orang panik," katanya kepada AFP.

Jemaryon Hart melihat beberapa orang lain pingsan, sementara yang lainnya tertimbun sampai meninggal.

Dia masih berhasil mengeluarkan ponselnya dari sakunya untuk menelepon pasangannya yang sedang hamil dan kemudian ibunya.

"Ini memberi saya sedikit lebih banyak harapan untuk mencoba bertahan. Menunggu bantuan yang akhirnya datang setelah tujuh jam yang panjang, pada pukul 03.40 pagi (waktu setempat),” cerita dia.

Para penyelamat pertama, yang tiba hampir satu jam setelah angin puting beliung melanda, membutuhkan waktu lama untuk membersihkan puing-puing.

Mereka takut jika ada gerakan yang salah dapat menyebabkan orang-orang yang terperangkap di bawahnya tergencet hingga tewas.

Setelah dibebaskan, Hart dibawa ke tempat yang aman oleh petugas pemadam kebakaran karena dia tidak bisa lagi merasakan kaki kirinya.

"Hanya melihat tempat kerja saya sama sekali tidak ada lagi. Sungguh luar biasa. Tempat parkir hilang. Bangunan hilang. Semua mobil hilang," kata Hart.

Di luar rasa sakit fisik, Hart juga merasa trauma secara psikologis.

Dia menemukan bahwa seorang rekan kerja yang dia kenal telah meninggal.

"Itu sangat gila. Sebenarnya tidak dapat dipercaya bahwa itu terjadi. Tetapi saya berada di sana. Jadi agak sulit untuk mengatasi semuanya," terang Hart.

Dia kecewa pada kurangnya langkah-langkah keselamatan yang dilakukan oleh manajemen pabrik.

Di mana, manajemen telah memutuskan untuk melanjutkan produksi meskipun ada peringatan dari pihak berwenang.

Ditanya apakah dia sedang mempertimbangkan untuk menggugat bosnya, Hart berkata, "Itulah yang pantas mereka dapatkan".

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/14/080000870/kisah-pekerja-yang-selamat-setelah-7-jam-terperangkap-di-reruntuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke