Festival Unta Raja Abdulaziz, nama kontes kecantikan unta tersebut, adalah acara tahunan yang diadakan di gurun timur laut Riyadh.
Kontes ini diikuti peternak unta dari seluruh negara Teluk dengan hadiah uang hingga 66 juta dollar AS (Rp 948,5 miliar).
Penyelenggara dalam beberapa tahun terakhir menindak perangkat tambahan kosmetik, praktik ilegal yang berkembang pesat di tengah persaingan yang ketat, meskipun sudah ada hukuman berat yang menanti.
Pemakaian kosmetik ilegal itu dilakukan agar bibir unta lebih terkulai dan punuknya lebih indah, karena atribut utama dalam kontes tersebut.
"Empat puluh tiga unta didiskualifikasi setelah diketahui telah didandani," kata kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), Kamis (9/12/2021).
Ini adalah jumlah diskualifikasi terbesar sejak kontes kecantikan unta diresmikan enam tahun lalu. Pada 2018, lebih dari belasan unta yang didepak.
Skandal terungkap ketika unta-unta menjalani pemeriksaan fisik dan klinis, seperti X-ray, untuk mendeteksi operasi kosmetik yang mencakup injeksi botox, lapor SPA.
"Pihak berwenang ingin agar unta-unta itu tetap ada dan disajikan dalam bentuk dan keturunan mereka yang sebenarnya," kata seorang petugas festival yang tidak mau disebutkan namanya, kepada AFP.
Petugas itu mengatakan, praktik mempercantik unta dianggap sebagai pelecehan hewan.
"Pelanggar terancam denda besar dan dilarang berpartisipasi dalam kompetisi selanjutnya," tambah petugas itu.
Festival Unta Raja Abdulaziz berlangsung 40 hari, berakhir pada pertengahan Januari dan turut menampilkan balap unta.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/11/223100970/43-unta-arab-didiskualifikasi-dari-kontes-kecantikan-karena-pakai-botox