Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Netizen China Sarankan Elon Musk Gabung Partai Komunis, Ada Apa?

BEIJING, KOMPAS.com - Netizen China menyarankan agar Elon Musk bergabung dengan Partai Komunis China, jika dia serius menjual saham Tesla untuk menyelesaikan krisis kelaparan di seluruh dunia.

Komentar tersebut ditujukan Pengguna media sosial Weibo, menanggapi percakapan antara Elon Musk dan Direktur Program Pangan Dunia PBB David Beasley.

Beasley muncul di CNN minggu lalu dan mengatakan bahwa sumbangan 6 miliar dollar AS (Rp 85 triliun), dapat menyelamatkan nyawa 42 juta orang yang kelaparan.

Ia membandingkan kebutuhan dana tersebut dengan sebagian kecil nilai kekayaan CEO Tesla, yang totalnya mencapai lebih dari 300 miliar dollar AS (Rp 4,2 kuadriliun).

Sebagai tanggapan, Musk di akun Twitternya mengatakan akan menjual saham Tesla-nya dan menyumbangkan uang tunai ke PBB.

Tapi, organisasi itu harus dapat membuktikan bagaimana uang itu akan digunakan terlebih dulu.

Musk meminta dalam kicauannya agar Program Pangan Dunia PBB membuktikan sesuai "keterbukaan akuntansi publik", bagaimana uangnya akan mengatasi kelaparan dunia.

Musk mengunggah komentar tersebut pada 31 Oktober, tetapi versi terjemahannya masuk ke Weibo, Twitter versi China, pada 2 November menurut Insider.

Pengguna web China menyinggung kicauan Elon Musk dengan menyarankan agar dia segera mendaftar untuk bergabung dengan Partai Komunis China.

Menurut beberapa pengguna Weibo, ide Musk untuk menyerahkan kekayaannya sepenuhnya sejalan dengan upaya China menciptakan "kemakmuran bersama", yang membuat para taipan China menghadapi peningkatan regulasi.

"Musk memiliki mandat surga untuk bergabung dengan Partai (Komunis China)," tulis seorang pengguna Weibo dengan ID XingYu SY_L dalam komentar di pos Weibo Musk.

"Kami menyambut guru kami, Elon Musk, ke Partai (Komunis China). Semoga kita membangun dunia yang bersatu, setara, dan damai bersama!" komentar pengguna Weibo lain dengan ID GongShiZhiWang.

Tetapi sementara beberapa pengguna Weibo mungkin terbuka dengan gagasan Musk menjadi anggota Partai Komunis China, orang terkaya di dunia itu jelas tidak dapat mengajukan pendaftaran itu karena dia bukan warga negara China.

Musk sebelumnya telah menyatakan kekagumannya pada China dan partai yang memerintah.
Pada kesempatan ulang tahun keseratus Partai Komunis China pada Juli, Musk berkicau memuji partai tunggal di “Negeri Tirai Bambu” tersebut.

Dia menulis: "Kemakmuran ekonomi yang telah dicapai China benar-benar menakjubkan, terutama di bidang infrastruktur! Saya mendorong orang untuk mengunjungi dan melihat sendiri."

Musk di masa lalu sempat mengkritik orang-orang yang tinggal di Area Teluk Amerika, Los Angeles, dan New York. Menyindir mereka karena menerima begitu saja dan mudah berpuas diri, sambil memuji orang China karena cerdas dan pekerja keras.

"China keren, menurut saya. (sektor) Energi di China luar biasa," kata Musk dalam podcast Juli lalu.

"Ketika Anda telah menang terlalu lama, Anda akan menerima begitu saja. Amerika Serikat, dan terutama seperti California dan New York, Anda telah menang terlalu lama."

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/07/154516370/ramai-netizen-china-sarankan-elon-musk-gabung-partai-komunis-ada-apa

Terkini Lainnya

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke