Negara bekas Soviet itu berupaya mengamankan gas alam yang lebih murah dari Eropa, setelah Rusia yang merupakan pemasok tradisional menaikkan harga.
Api abadi di monumen Perang Dunia II di ibu kota Chisinau sampai padam karena kekurangan gas, kata Kementerian Pertahanan.
Negara berpenduduk 2,6 juta orang yang terjepit di antara Rumania dan Ukraina itu mendapatkan gas dari Rusia melalui wilayah Transnistria dan Ukraina yang pro-Rusia.
Raksasa gas Rusia Gazprom menaikkan harga dari 550 dollar AS (Rp 7,8 juta) per 1.000 meter kubik bulan lalu menjadi 790 dollar AS (Rp 11,22 juta) bulan ini.
Peningkatan harga tersebut dikatakan Wakil Perdana Menteri Moldova Andrei Spinu tidak dapat dibenarkan dan tidak realistis untuk negara termiskin di Eropa.
"Kami menghadapi situasi kritis," kata Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita, pada Jumat (22/10/2021) dikutip dari AFP.
Dia mengatakan, parlemen Moldova akan mencari pasokan dari negara-negara Uni Eropa, dan berterima kasih kepada Rumania dan Ukraina karena telah memasok beberapa gas.
Sementara Gazprom dan anak perusahaannya Moldovagaz bulan lalu setuju memperpanjang kontrak mereka untuk pasokan hingga 31 Oktober, Gavrilita mengatakan Moldovagaz tidak menepati janjinya.
Perusahaan itu tidak menyediakan volume gas alam yang dibutuhkan, katanya. Moldova menerima sepertiga lebih sedikit dari biasanya untuk Oktober.
Perdana menteri berujar, Moldova dan Gazprom melanjutkan negosiasi tetapi negara bekas Soviet itu tidak percaya pada keberhasilan pembicaraan dan harus mengambil tindakan atau dibiarkan tanpa gas.
Keadaan darurat selama sebulan, yang akan berlangsung hingga 20 November, memberi perusahaan utilitas Moldova Energocom kekuatan untuk mengamankan gas dari negara lain.
Krisis gas Moldova terjadi di tengah meroketnya harga gas, yang beberapa negara di Eropa menyalahkan Rusia tidak menyediakan pasokan tambahan.
Beberapa ahli mengatakan, Rusia menaikkan harga karena tekanan pada Moldova untuk memilih presiden pro-Eropa Maia Sandu tahun lalu, yang berkata ingin mengembalikan wilayah Transnistria yang memisahkan diri ke Moldova.
Igor Dodon, mantan presiden yang dikalahkan oleh Sandu, menyebut keputusan untuk memadamkan api abadi sebagai aib, dan menuduh pihak berwenang saat ini berusaha menghemat uang untuk nilai-nilai suci.
Moldova terbagi atas hubungan dekat dengan Uni Eropa atau mempertahankan hubungan dengan penguasa era Soviet, Rusia.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/23/083249270/krisis-gas-moldova-padamkan-api-abadi-dan-umumkan-keadaan-darurat-30-hari