Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teroris Penikaman Supermarket Selandia Baru Diungkap, Ini Sosoknya

Samsudeen dianggap sosok yang sangat berisiko, dengan 30 polisi mengawasinya beberapa pekan sebelum penusukan terjadi.

Pria berusia 32 tahun itu datang ke "Negeri Kiwi" dari Sri Lanka pada 2011 silam menggunakan visa pelajar.

Dia sempat mendapatkan banyak dakwaan terkait dengan kepemilikan senjata jenis pisau, dan publikasi ekstremis.

Pada Mei 2017, dia ditangkap di Bandara Auckland, dengan otoritas lokal menduga dia hendak berangkat ke Suriah.

Komisioner Polisi Selandia Baru Andrew Coster dan Perdana Menteri Jacinda Ardern berujar, Samsudeen mendapat perhatian mereka pada 2016.

Dilansir Sky News Sabtu (4/9/2021), saat itu Ahamed Samsudeen menyuarakan pandangan ekstremismenya dan membagikannya di media sosial.

Dia sempat mendekam di penjara selama tiga tahun, kemudian dilepaskan pada Juli dengan kondisi tertentu.

Ardern menerangkan sejak pembebasannya, kepolisian mengerahkan sumber daya mereka hanya untuk memantau gerak-gerik Samsudeen.

PM menjelaskan meski menjalankan tugasnya dengan baik, penegak hukum menghadapi tantangan yang tidak kalah menegangkan.

Sebabnya, Samsudeen dianggap trauma dengan pengawasan yang diarahkan kepadanya, sehingga dia menantang siapa pun yang dianggap mengikutinya.

Apalagi dengan wabah Covid-19 yang merebak, semakin sedikit juga orang yang berlalu-lalang di jalanan.

Sedikitnya publik yang mengakses jalan membuat aparat kesulitan kesulitan mengikuti si teroris tanpa ketahuan.

Itulah sebabnya, mereka tidak bisa membuntuti Samsudeen dengan leluasa saat dia memasuki Supermarket Countdown Lynnmall pada Jumat (2/9/2021).

Coster menerangkan, Samsudeen bertindak biasa saja ketika berangkat menumpang kereta, meraih troli dan berbelanja selama 10 menit.

Tetapi di saat itulah, dia mengambil sebilah pisau di rak pajangan dan secara membabi-buta menikam pengunjung.

Coster menuturkan petugas merespons sekitar 60 detik setelah pengunjung berlarian dan ada yang berteriak.

Mereka melepaskan tembakan yang membunuh Samsudeen, meski penikaman pertama diyakini terjadi 90 detik sebelumnya.

Total tujuh orang terluka dalam insiden tersebut. Lima orang dirawat di rumah sakit dengan tiga di antaranya kritis.

Lebih lanjut, Ardern menegaskan posisinya dengan tidak akan menyebut nama Samsudeen, meski sudah diungkap media.

"Tidak ada teroris aktif maupun yang sudah mati yang berhak disebut namanya atas perbuatan mereka," kata dia dalam konferensi pers.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/05/075502470/teroris-penikaman-supermarket-selandia-baru-diungkap-ini-sosoknya

Terkini Lainnya

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Pria di Depan Tank, Bagaimana Jurnalis Selundupkan Foto Ikonik Peristiwa Tiananmen

Pria di Depan Tank, Bagaimana Jurnalis Selundupkan Foto Ikonik Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Global
AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Internasional
Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Global
Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Global
Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke