WELLINGTON, KOMPAS.com – Kasus Covid-19 di Selandia Baru melonjak menjadi 21 kasus pada Kamis (19/8/2021).
Perdana Menteri Jacinda Ardern dan Kepala Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan pada konferensi pers bahwa 11 kasus baru telah dilaporkan selama sehari terakhir.
Ardern mengatakan, berdasarkan pengurutan genom, kasus positif saat ini sangat mirip dengan orang yang kembali dari Sydney, Australia, yang tiba dengan penerbangan pada 7 Agustus.
Orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 9 Agustus lalu dipindahkan ke fasilitas karantina.
Melansir Reuters, orang tersebut kemudian dipindahkan ke rumah sakit pada 16 Agustus.
"Ini adalah perkembangan yang signifikan. Artinya sekarang kita bisa cukup yakin bagaimana dan kapan virus itu masuk ke negara ini," kata Ardern pada konferensi pers.
Dia menambahkan, jika dirunut lebih lanjut, kemungkinan masih ada puzzle yang hilang antara orang yang kembali tersebut dengan lonjakan kasus saat ini.
“Dan periode di mana kasus-kasus berada di masyarakat relatif singkat," tutur Ardern.
Selama enam bulan terakhir, Selandia Baru belum melaporkan adanya varian Delta dan rakyatnya hidup tanpa pembatasan.
Namun, semua berubah pada Selasa (17/8/2021) saat Ardern memerintahkan lockdown nasional setelah muncul satu kasus yang diduga varian Delta.
Selama tiga hari, Selandia Baru akan berada pada lockdown level empat, alias tingkat pembatasan tertinggi.
Sementara itu, Auckland, tempat kasus varian Delta diduga muncul, akan di-lockdown selama tujuh hari.
Pada Rabu (18/8/2021), bank sentral Selandia Baru menunda kenaikan suku bunga.
Keputusan tersebut mereka ambil dengan alasan meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh wabah dan lockdown terbaru.
Ardern memperingatkan bahwa tanpa lockdown nasional, Selandia Baru dapat mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terlihat di negara tetangga, Australia.
Pasalnya, di “Negeri Kanguru”, varian Delta menyebar dengan cepat dan membuat separuh dari negara tersebut di-lockdown.
https://www.kompas.com/global/read/2021/08/19/125928370/kasus-covid-19-melonjak-selandia-baru-sebut-asalnya-dari-australia