Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Berusia 100 Tahun Diadili sebagai Mantan Pejabat Kamp Konsentrasi Nazi

BERLIN, KOMPAS.com - Mantan pejabat kamp konsentrasi Nazi yang berusia 100 tahun akan diadili di Jerman pada Oktober atas tuduhan keterlibatannya dalam pembunuhan 3.518 orang.

Kantor kejaksaan di Neuruppin telah mengajukan tuntutan pertama kali pada Februari, kemudian menerima konfirmasi dari medis bahwa pria lanjut usia itu "layak untuk diadili".

Jaksa penuntut mengatakan persidangan yang berlangsung akan dibatasi 2,5 jam dalam sehari.

Melansir The Guardian pada Senin (2/8/2021), bahwa tersangka dituduh "secara sadar dan sukarela" membantu membunuh tahanan di kamp Sachsenhausen di Oranienburg, utara Berlin, antara 1942-1945.

Dia terutama dituduh terlibat dalam "eksekusi oleh regu tembak tahanan perang Soviet pada 1942" dan pembunuhan tahanan "menggunakan gas beracun Zyklon B".

Terdakwa disebutkan dalam laporan media lokal tinggal di negara bagian Brandenburg di luar Berlin, sementara namanya tidak disebutkan sesuai dengan undang-undang privasi Jerman.

Thomas Walther, seorang pengacara yang mewakili sejumlah korban dalam kasus kamp konsentrasi Nazi, mengatakan kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag, "Beberapa pelapor sama tuanya dengan terdakwa dan mengharapkan keadilan ditegakkan."

Kamp konsentrasi Sachsenhausen didirikan pada 1936 sebagai kamp baru pertama setelah Adolf Hitler memberi SS kendali penuh atas sistem kamp konsentrasi Nazi.

Kamp konsentrasi Sachsenhausen dimaksudkan untuk menjadi acuan fasilitas dan kamp pelatihan untuk jaringan yang dibangun Nazi di seluruh Jerman, Austria, dan wilayah yang diduduki.

Lebih dari 200.000 orang telah ditahan di kamp konsentarasi itu antara 1936-1945.

Puluhan ribu tahanan tewas karena kelaparan, penyakit, dan kerja paksa, dan sebab lainnya, meliputi eksperimen medis dan sistem operasi pembunuhan SS, seperti ditembak, digantung, dan dikurung dalam ruang gas.

Jumlah pasti dari mereka yang tewas bervariasi, dengan perkiraan mencapai sekitar 100.000, tetapi para ahli menilai jumlah 40.000-50.000 mungkin lebih akurat.

Jerman telah memburu mantan staf Nazi sejak hukuman John Demjanjuk pada 2011, atas dasar bahwa penjaga kamp bertugas sebagai bagian dari mesin pembunuh Nazi.

Sejak itu, pengadilan telah menjatuhkan beberapa vonis bersalah kepada sejumlah orang atas dasar tindak pembunuhan atau kekejaman yang terkait langsung dengan individu yang dituduh.

Pada Juli 2021, pihak berwenang Jerman mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki seorang pria berusia 95 tahun atas perannya sebagai penjaga Nazi di sebuah kamp tawanan perang, di mana banyak tentara Soviet tewas.

Seorang wanita berusia 96 tahun akan diadili pada akhir September di kota Itzehoe, Jerman utara.

Wanita itu, yang diduga bekerja selama perang sebagai sekretaris komandan SS dari kamp konsentrasi Stutthof, telah didakwa dengan lebih dari 10.000 tuduhan pembunuhan, pada awal 2021.

Kasus wanita 96 tahun itu dan dakwaan terhadap tersangka berusia 100 tahun, keduanya bergantung pada preseden hukum baru-baru ini di Jerman yang menetapkan bahwa siapa pun yang membantu fungsi kamp Nazi dapat dituntut karena ikut serta dalam pembunuhan yang dilakukan di sana.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/03/130937570/pria-berusia-100-tahun-diadili-sebagai-mantan-pejabat-kamp-konsentrasi

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke