Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Ancam Perang Betulan jika AS Terus Jadi Target Serangan Siber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden memperingatkan, jika negaranya menjadi target serangan siber secara masif, perang sesungguhnya bisa saja pecah.

Komentar tersebut dilontarkan Biden menggarisbawahi pandangan Washington mengenai ancaman yang meningkat yang ditimbulkan oleh Rusia dan China.

Keamanan siber telah menjadi agenda utama pemerintahan Biden setelah serangkaian serangan siber tingkat tinggi menyerang sejumlah entitas penting di “Negeri Paman Sam”.

Sejumlah entitas tersebut contohnya adalah perusahaan manajemen jaringan SolarWinds, perusahaan Colonial Pipeline, perusahaan pemrosesan daging JBS, dan perusahaan perangkat lunak Kaseya.

Kerugian yang ditanggung negara akibat peretasan tersebut jauh melampaui kerugian perusahaan yang diretas tersebut sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/7/2021).

Beberapa serangan siber tersebut bahkan memengaruhi pasokan bahan bakar dan makanan di beberapa wilayah AS.

"Saya pikir kemungkinan besar kita akan berakhir, jika kita berakhir dalam perang - perang nyata dengan kekuatan besar - itu akan menjadi konsekuensi dari pelanggaran dunia maya dengan konsekuensi besar dan meningkat secara eksponensial," kata Biden.

Biden mengatakan hal tersebut dalam pidatonya yang berdurasi setengah jam saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Ketika Biden bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 16 Juni, Dia membagikan daftar infrastruktur penting yang dianggap AS terlarang untuk menjadi target.

Sejak saat itu, anggota senior tim keamanan nasional pemerintahan Biden melakukan kontak terus-menerus dengan anggota senior kantor kepresidenan Rusia.

Selain memberikan ancaman mengenai perang betulan, Biden juga menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh China.

Dia menyebut Presiden China Xi Jinping sangat serius untuk menjadi kekuatan militer paling kuat di dunia, serta ekonomi terbesar dan paling menonjol di dunia pada pertengahan 2040-an.

Dalam pidatonya tersebut, Biden juga berterima kasih kepada para personel badan intelijen AS atas kerja kerasnya.

Dia menekankan kepercayaannya pada pekerjaan yang mereka lakukan dan berjanji tidak akan memberikan tekanan politik pada mereka.

Kantor Direktur Intelijen Nasional mengawasi 17 organisasi intelijen AS.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/28/054719270/biden-ancam-perang-betulan-jika-as-terus-jadi-target-serangan-siber

Terkini Lainnya

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke