Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Sesuai Nilai, Produsen Es Krim Ini Setop Berjualan di Wilayah Pendudukan Israel

YERUSALEM, KOMPAS.com - Produk es krim Ben & Jerry's mengumumkan akan berhenti menjual es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Dilansir Al Jazeera, pihak Ben & Jerry's mengatakan bahwa penjualan di wilayah itu,
"tidak konsisten dengan nilai-nilai kami".

Tanggapi hal ini, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan kepada kepala Unilever, induk perusahaan produk es krim itu pada
Selasa (20/7/2021), bahwa Israel akan "bertindak agresif" terhadap Ben & Jerry's.

Ini menyusul keputusan anak perusahaan Unilever itu untuk berhenti menjual es krimnya di wilayah pendudukan Israel, tepatnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Perusahaan Inggris Unilever, sebelumnya mengakuisisi perusahaan es krim yang berbasis di Vermont pada tahun 2000.

Ben & Jerry's mengatakan pada Senin (19/7/2021) bahwa mereka telah memberi tahu pemegang lisensi lama yang bertanggung jawab memproduksi dan mendistribusikan es krim di Israel, tentang penghentian penjualan.

Perusahaan ini juga tidak akan memperbarui perjanjian lisensi yang berakhir pada akhir tahun 2022.

Di sisi lain, Bennett mengatakan bahwa dia sudah berbicara dengan CEO Unilever Alan Jope tentang apa yang dia sebut "langkah anti-Israel" dari Ben & Jerry.

Bennett menambahkan bahwa langkah itu akan memiliki "konsekuensi serius, termasuk hukum dan lainnya, dan akan ada tindakan agresif terhadap semua boikot yang ditujukan terhadap warganya”.

Pengumuman penghentian penjualan Ben & Jerry jadi salah satu teguran dari perusahaan yang paling terkenal terhadap pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967.

Sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman ini ilegal menurut hukum internasional dan merupakan penghalang perdamaian dengan Palestina.

Sekitar 700.000 orang Israel sekarang tinggal di pemukiman, yakni sekitar 500.000 di Tepi Barat yang diduduki dan 200.000 di Yerusalem Timur.

Israel menganggap keseluruhan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Yerusalem Timur dipandang sebagai ibu kota negara Palestina masa depan, sebagai bagian dari solusi dua negara.

Ben & Jerry's mengatakan dalam pengumumannya bahwa penjualan es krimnya di wilayah yang seharusnya jadi hak Palestina untuk sebuah negara merdeka, "tidak konsisten dengan nilai-nilai kami".

Gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) mengatakan pada Senin (19/7/2021)
bahwa pihaknya dengan hangat menyambut keputusan Ben & Jerry dan meminta perusahaan segera "mengakhiri semua operasi di Israel".

"Kami berharap Ben and Jerry's memahami komitmen keadilan sosialnya. Tidak akan ada bisnis yang akan berjalan seperti biasa di Israel," kata BDS dalam sebuah pernyataan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/22/120838170/tak-sesuai-nilai-produsen-es-krim-ini-setop-berjualan-di-wilayah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke