Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Suriah Naikkan Harga Bahan Bakar 3 Kali Lipat di Tengah Krisis Ekonomi

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemerintah Suriah naikkan harga roti dan bahan bakar di tengah krisis keuangan negara yang dilanda peperangan selama lebih dari satu dekade.

Harga roti berlipat ganda dan harga solar hampir 3 kali lipat pada Minggu, menurut kantor resmi pemerintah, SANA.

Pemerintah Suriah memutuskan kenaikan harga pada Minggu (11/7/2021), beberapa hari setelah Damaskus mengumumkan kenaikan harga bensin sebesar 25 persen.

Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad telah berulang kali menaikkan harga bahan bakar dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi krisis keuangan yang dipicu oleh perang dan diperparah oleh serentetan sanksi Barat.

"Ini semua sudah diperkirakan dan sekarang kami khawatir akan kenaikan lebih lanjut dalam harga...makanan dan obat-obatan," kata warga Damaskus Wael Hammoud (41 tahun) kepada AFP.

Melansir Al Jazeera pada Minggu (11/7/2021), bersamaan dengan kenaikan harga itu Presiden Al-Assad meningkatkan gaji pegawai negeri 50 persen dan menetapkan upah minimum 71,515 warga Suriah per bulan naik dari 18 dollar AS (sekitar Rp 260.700) menjadi 28 dollar AS (sekitar Rp 405.500).

Dalam dekrit kedua, Al-Assad menaikkan uang pensiun pegawai negeri dan militer sebesar 40 persen, menurut SANA.

Daftar harga yang diterbitkan oleh kantor berita negara tersebut pada Sabtu (10/7/2021) malam waktu setempat, menunjukkan 1 liter bahan bakar diesel sekarang seharga 500 poundsterling Suriah (sekitar Rp 5.700), naik dari 180 poundsterling Suriah (sekitar Rp 2.000).

Mustafa Haswiya, dari Perusahaan Penyimpanan dan Distribusi Produk Minyak Suriah, mengatakan 80 persen kebutuhan hidrokarbon Suriah dibeli dari luar negeri menggunakan mata uang asing.

"Peningkatan harga perlu dilakukan untuk mengurangi biaya impor," dikutip dari SANA.

Harga roti bersubsidi naik 2 kali lipat menjadi 200 poundsterling Suriah (sekitar Rp 2.300).

Lembaga Suriah untuk Toko Roti yang dikelola pemeirntah mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar diesel mempengaruhi kenaikan harga roti.

Tidak ada uang

Bahan bakar diesel di Suriah digunakan untuk menggerakkan kendaraan dan generator pribadi yang beroperasi hingga 20 jam per hari di beberapa daerah, untuk melengkapi jaringan listrik yang rusak karena kekurangan bahan bakar.

Harian pro-pemerintah, Al-Watan, pada Minggu (11/7/2021) mengatakan kenaikan bahan bakar diesel akan menyebabkan "kenaikan harga transportasi di dalam dan di seluruh provinsi" lebih dari 26 persen.

Sektor pertanian dan industri juga disebutkan akan terpengaruh, dengan mengalami kenaikan biaya produksi. Biaya pemanas rumah juga akan naik sebesar 178 persen, menurut Al-Watan.

Seorang ekonom di Damaskus yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa pemerintah akan terus menaikkan harga karena krisis semakin parah.

"Selama tidak ada uang yang masuk ke kas negara, kenaikan harga akan terus berlanjut," katanya.

Kenaikan harga terakhir ini terjadi hampir 2 pekan setelah pemerintah di Lebanon, yang dilanda krisis menaikkan harga bahan bakar lebih dari 35 persen.

Pemerintah Lebanon menuduh adanya penyelundupan bahan bakar ke Suriah, sehingga mendorong kenaikan harga untuk menutupi kerugian.

Penyediaan layanan dasar dan barang kebutuhan pokok di Suriah telah dihancurkan oleh perang di dalam negeri, yang dimulai pada 2011.

Di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, negara tetangga Turki yang menjadi pendukung utama pasukan anti-pemerintah, telah berusaha untuk menutup kesenjangan dengan membangun pabrik tepung dan memasok listrik.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/12/144029370/pemerintah-suriah-naikkan-harga-bahan-bakar-3-kali-lipat-di-tengah-krisis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke