Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendeta Yahudi Ini Akan Jadi yang Pertama Bergabung dalam Militer Jerman Setelah Era Nazi

BERLIN, KOMPAS.com - Zsolt Balla akan menjadi pendeta Yahudi (rabi) pertama yang akan bekerja dalam militer Jerman, setelah sejarah panjang era Nazi.

Balla tidak pernah membayangkan sebelumnya akan menjadi kepala rabi militer Jerman, yang pertama dalam hampir 90 tahun sejak Adolf Hitler mengusir orang-orang Yahudi dari angkatan bersenjata pada 1930-an.

Dia adalah orang Yahudi dan putra seorang penyintas Holocaust.

Balla dengan bangga bergabung dengan tentara Jerman sebagai rabi, setelah 8 dekade Nazi mengatur Holocaust, momen yang sangat membekas bagi komunitas Yahudi.

Melansir CNN pada Minggu (21/6/2021), ia akan dilantik di sebuah sinagoge di Leipzig, Jerman timur, pada Senin (21/6/2021).

Para pejabat berharap pengangkatannya akan menyoroti bahwa sudah terbuka dan beragamnya angakatan bersenjata modern negara itu, Bundeswehr.

Namun, serangkaian skandal ekstremis sayap kanan dalam militer dan polisi Jerman masih terjadi dalam beberapa tahun terakhir, di tengah meningkatnya tingkat anti-Semitisme di seluruh negeri.

Pada 2020, pasukan komando elit militer Jerman yang dikenal sebagai KSK dibubarkan sebagian, setelah dilaporkan adanya ekstremis sayap kanan dalam jajarannya.

Satuan elit polisi negara bagian terpisah Jerman atau disebut SEK, juga dibubarkan pada pekan lalu, setelah petugasnya diduga memuliakan Nazi dalam grup obrolan online.

"Saya pikir setiap orang yang bertanggung jawab harus khawatir tentang masalah ini," kata Balla (42 tahun) tentang ekstremisme di angkatan bersenjata Jerman.

Para rabi militer tidak akan "menyelesaikan setiap masalah dalam satu minggu," katanya kepada CNN melalui telepon dari rumahnya di Leipzig.

Namun, dia menambahkan, "Kita harus bekerja dengan visi untuk masa depan, tentang bagaimana kita ingin masyarakat Jerman dan Bundeswehr itu terlihat dalam satu dekade."

Setelah pelantikan, Balla menjadi salah satu dari 10 rabi yang akan memberikan pelayanan pastoral bagi sekitar 80 hingga 300 tentara Yahudi yang saat ini bertugas di Bundeswehr.

Sama seperti pendeta Kristen, para rabi akan mengadakan layanan keagamaan dan menawarkan konseling, yang terbuka untuk tentara dari semua agama agar menjadi bagian dari pendidikan etika semua tentara di Bundeswehr.

Terakhir kali para rabi menjadi bagian dari angkatan bersenjata Jerman adalah selama Perang Dunia I, ketika sekitar 100.000 tentara Yahudi berperang untuk Jerman.

Orang-orang Yahudi dilarang bertugas di militer Jerman tak lama setelah Hitler mengambil alih kekuasaan pada 1933, sebagai bagian dari upaya awal Nazi untuk menyingkirkan mereka dari kehidupan publik.

Pada tahun-tahun pasca perang, Jerman yang terpecah memilih budaya diam terkait seputar kekejaman era Nazi.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir ini telah bergeser ke budaya mengingat, "Erinnerungskultur", yang melihat anak-anak sekolah dididik tentang kengerian Holocaust sejak usia dini.

Balla mengatakan ada "pemahaman bahwa Jerman benar-benar melakukan yang terbaik di antara negara-negara Eropa untuk menghadapi masa lalunya, dan saya pikir itu harus diakui."

Itu tidak berarti "semuanya sempurna," katanya, merujuk pada masalah anti-Semitisme dan kejahatan rasial yang sedang berlangsung di Jerman.

Namun, dia yakin cara memerangi ekstremisme adalah dengan bekerja sama. Komunitas Yahudi Jerman "tidak hanya ingin berteriak tentang hal-hal buruk," katanya. "Kami ingin melakukan bagian kami."

"Komunitas Yahudi telah berubah," kata Balla, menambahkan, "Kami memahami bahwa ini bukan Jerman yang sama", seperti dulu era Nazi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/21/045148970/pendeta-yahudi-ini-akan-jadi-yang-pertama-bergabung-dalam-militer-jerman

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke