Ikhlas Dikritik Metalhead, Babymetal Terus Mainkan "Metal Imut"

Mereka, Suzuka Nakamoto, Moa Kikuchi, dan Yui Mizuno, menari seirama, sesuai dengan hentakan musik.

Tapi, mereka tak sedang menyanyikan lagu yang memang bergaya ala-ala girlsband. Bukan pop atau dance. Mereka menampilkan musik metal.

Mereka adalah Babymetal.

Inilah girlsband yang memicu adrenalin, membakar moshpit, menggelontorkan heavy metal. Cepat, berisik, berdistorsi, dan tegas--sekaligus imut-imut.

Baby metal memang seimut "baby", tapi musiknya sekeras "besi".

Mereka mungkin adalah satu-satunya idol group beraliran heavy metal paling fenomenal di dunia. Lewat single awal "Doki Doki Morning", ketiganya membabi buta, mengenalkan terobosan baru yang membuat namanya kianmenonjol.

Tapi, inovasi ini tak melulu memunculkan respons positif. Banyak kritik mengomentari aksi mereka.

Selama bertahun-tahun, pecinta metal di berbagai forum mengatakan bahwa estetika band ini "hanya tipuan, murni demi meraup keuntungan."

Banyak metalhead menganggap musik Babymetal bukan metal yang sesungguhnya. Hanya musik pop yang dinyanyikan secara ceria. Tidak lebih. Bedanya hanya distorsi dan tempo yang kencang.

Babymetal pun dengan "ikhlas" menerima banyaknya kritikan metalhead itu.

Aksi panggung mereka juga dianggap terlalu kekanak-kanakan. Sama sekali tak mencerminkan musik metal.

Sputnik Music dalam ulasannya, bahkan menilai Babymetal tidak lebih dari sebuah mode.

“Muncul sekali dan langsung naik sangat tinggi, namun akan tenggelam menuju ketiadaan setelah sekian lama,” tulisnya.

Meski begitu, pentolan band nu-metal Korn Jonathan Davis, membela Babymetal yang dianggap “sangat menghibur.”

Gitaris Korn Brian Welch bahkan pernah menjadi intrumentalis pendukung di salah satu penampilan Babymetal.

Fakta yang tak terungkap adalah, ketiga personelnya, Su, Moa, dan Yui ternyata tak menyukai musik metal.

Ketiganya hanya dimanfaatkan agen pencari bakat bernama Amuse untuk membentuk klub musik heavy metal. Dalam wawancara pada BBC 2014 lalu, Su bahkan menyatakan bahwa dirinya hanya jadi "korban" agensi hiburan.

"Saya, tadinya tidak tahu apa itu metal,” ungkapnya.