Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Waspada Kapal Iran Sampai di Samudra Atlantik, Curiga Pasok Senjata ke Venezuela

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan AS "sangat khawatir" 2 kapal perang Iran telah sampai di Samudra Atlantik dan diyakini membawa selundupan senjata ke Venezuela.

Kapal perusak Sahand dan kapal perang Makran dilacak oleh badan intelijen sejak mereka meninggalkan kota pelabuhan Iran, Bandar Abbas bulan lalu.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk pertama kalinya mengungkapkan kekhawatirannya pada Kamis (10/6/2021) di Komite Layanan Bersenjata Senat.

Melansir The Sun pada Jumat (11/6/2021), Kepala Pentagon itu mengatakan kepada komite, "Saya benar-benar prihatin dengan proliferasi senjata, semua jenis senjata, di lingkungan kita."

Para senator mengatakan mengizinkan kapal Iran berlabuh akan memberikan dampak buruk yang signifikan. Sehingga, para pejabat sepakat bahwa AS akan tidak bisa ragu-ragu untuk mengambil tindakan untuk menghentikannya.

Pemerintah Biden juga mendesak Venezuela, Kuba, dan sejumlah negara lainnya di sekitar Samudra Atlantik untuk menolak kapal Iran berlabuh.

Mengizinkan kapal Iran untuk berlabuh akan menandai pertama kalinya kapal angkatan laut Iran menyelesaikan perjalanan tangguh melintasi Atlantik.

"Preseden mengizinkan Iran menyediakan senjata ke kawasan itu membuat saya sangat prihatin," ujar Senator Richard Blumenthal.

"Dan ini mungkin menjadi pengujian pertama oleh Iran, apakah mereka bisa lolos begitu saja dan membuat kerusakan," imbuh Blumenthal.

Stasiun TV negara Iran merilis video pendek yang melihatkan kapal perusak Sahand yang melaju melalui Atlantik pada awal pekan ini, yang mana kemungkinan diambil dari kapal Makran, menurut laporan AP.

"Pengiriman senjata akan aksi provokatif dan dipahami sebagai ancaman untuk mitra kami di Belahan Bumi Barat," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Politico.

"Kami berhak untuk mengambil tindakan yang tepat dalam koordinasi dengan mitra kami untuk mencegah adanya transit atau pengiriman senjata tersebut," ucapnya.

Iran mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Venezuela Nicholas Maduro.

Iran memasok bensin dan produk lainnya ke negara itu di tengah kampanye sanksi AS yang menargetkan ke Caracas, ibu kota Venezuela, yang dalam kondisi kekurangan bahan bakar.

Salah satu pembantu utama Maduro, yang berbicara dengan syarat anonim, telah membantah laporan pers bahwa kapal-kapal itu akan berlabuh di Venezuela.

Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menolak memberitahu ke mana tujuan kapal mereka.

Berbicara dalam konferensi pers pada 31 Mei lalu, Khatibzadeh mengatakan, “Iran selalu hadir di perairan internasional dan memiliki hak ini berdasarkan hukum internasional dan dapat hadir di perairan internasional."

"Tidak ada negara yang bisa melarang ini, dan saya memperingatkan bahwa jangan salah memperhitungkan. Hati-hatilah," ujar Khatibzadeh.

Muncul juga pertanyaan tentang 7 kapal serang cepat Iran yang tampaknya telah tertangkap kamera berada di atas geladak Makran.

Tujuh kapal itu adalah jenis yang digunakan oleh Garda Nasional AS di Teluk Persia dan Selat Hormuz.

“Jika kapal dikirim ke Venezuela, mereka dapat membentuk inti dari kekuatan perang asimetris dalam angkatan bersenjata Venezuela,” kata Institut Angkatan Laut Amerika Serikat dalam analisis yang diterbitkan sebelumnya.

Perjalanan mencurigakan kapal Iran itu terjadi menjelang pemilihan presiden Iran, pada 18 Juni.

Pemilihan presiden akan menentukan pengganti Presiden Hassan Rouhani yang relatif moderat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/13/080035070/as-waspada-kapal-iran-sampai-di-samudra-atlantik-curiga-pasok-senjata-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke