Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Bangsal Covid-19 Dipukuli Massa Setelah Pasien Meninggal

NEW DELHI, KOMPAS.com – Seorang dokter yang bekerja di bangsal Covid-19 di wilayah timur laut India dipukuli habis-habisan oleh massa.

Dokter bernama Seuj Kumar Senapati tersebut dipukuli massa beberapa jam setelah seorang pasien meninggal dunia.

Penyerangan tersebut langsung dikecam oleh banyak pejabat negara bagian dan membuat polisi melakukan sejumlah penangkapan.

The Indian Express melaporkan, Senapati diadang oleh massa pada Rabu (2/6/2021) pagi waktu setempat, beberapa jam setelah soerang pasien meninggal dunia.

Kala itu, dia diadang saat hendak memenuhi tugas pelayanan pedesaan yang diperintahkan pemerintah sebagaimana dilansir New York Post.

Dia dipukul dan dicambuk dengan sapu. Sebagian dari serangan itu direkam lalu tersebar luas dan menjadi viral.

Sebuah foto yang diklaim sebagai Senapati juga tersebar secara online yang menunjukkan dia menderita bekas luka yang dalam dan memar ungu di punggungnya.

The Indian Express mewartakan, massa diduga terdiri dari anggota keluarga pasien yang tewas tersebut. Semua tersangka telah ditangkap.

Asosiasi Medis India mendesak para dokter untuk menghindari merawat pasien di luar fasilitas medis sebagai bentuk protes.

Asosisasi tersebut juga menyerukan keadilan bagi terdakwa.

India sendiri dihantam gelombang kedua Covid-19 yang membuat sistem perawatan kesehatan negara itu kewalahan, meskipun tingkat infeksi tampaknya melambat.

Reuters melaporkan, “Negeri Anak Benua” mencatat 134.154 kasus baru pada Kamis (3/6/2021), yang turun lebih dari 65 persen dari puncaknya pada awal Mei.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/05/174542770/dokter-bangsal-covid-19-dipukuli-massa-setelah-pasien-meninggal

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke