Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Malaysia Lockdown Nasional sampai Juni Setelah Kasus Covid-19 Melonjak

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia akan memberlakukan lockdown atau “perintah pengendalian pergerakan nasional” (MCO) secara nasional mulai Rabu (12 Mei) hingga awal bulan depan.

Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin menyatakan pada Senin (10/5/2021), hal ini dilakukan untuk membendung meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut.

Dalam pernyataannya, Muhyiddin menyatakan, keputusan itu diambil oleh Dewan Keamanan Nasional, badan pembuat keputusan tentang pandemi Malaysia, selama pertemuan yang dipimpin olehnya pada Senin (10/5/2021).

Ini adalah penutupan besar ketiga yang diberlakukan “Negeri Jiran” sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Aturan lockdown ini kemungkinan akan menjadi yang paling ketat sejak Maret tahun lalu, ketika hanya sebagian besar ekonomi negara itu ditutup.

Muhyiddin mengatakan, kegiatan ekonomi akan terus berlanjut di seluruh negeri. Tetapi, semua kegiatan sosial, acara, makan di restoran, dan perjalanan antardistrik dan antarnegara dilarang.

Perjalanan lintas jalur negara bagian dan distrik hanya diperbolehkan untuk pekerjaan, keadaan darurat, janji medis, kunjungan pasangan, dan janji vaksinasi.

“Hanya kegiatan luar ruangan tertentu yang diizinkan di bawah aturan baru ini, yang akan berlangsung hingga 7 Juni,” kata Muhyiddin melansir The Straits Times.

Pengumuman tersebut dilakukan hanya beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, yang akan dirayakan pada Kamis (13/5/2021) di akhir bulan puasa.

Lockdown pertama Malaysia untuk menangani Covid-19 berlangsung hampir dua bulan antara Maret dan Mei tahun lalu.

Namun, keberhasilan awal negara itu dalam menangani pandemi batal. Tepatnya setelah pemilihan umum Majelis Legislatif Negara Bagian Sabah pada September.

Kegiatan itu memicu gelombang baru pandemi, yang berlanjut selama hampir sembilan bulan.

PM Muhyiddin memberlakukan MCO di sebagian besar negara antara Januari dan Februari tahun ini, setelah pembukaan kembali ekonomi pada Desember menyebabkan lonjakan infeksi.

Kasus telah menunjukkan tanda-tanda mereda sejak Maret 2021, tetapi melonjak lagi pada pertengahan April di awal bulan puasa Ramadhan.

Kondisi itu bersamaan dengan kelonggaran dari Pemerintah Malaysia, yang mengizinkan bazar makanan Ramadhan dibuka kembali setelah dilarang tahun lalu.

Pemerintah “Negeri Jiran” pada saat yang sama memberikan izin shalat Ramadhan setiap malam. Restoran, yang biasanya tutup tengah malam, juga tetap buka hingga pukul 06.00 pagi.

Kasus aktif Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir. Naik dari terendah 15.000 kasus aktif pada awal April menjadi lebih dari 37.396 kasus aktif pada Senin (10/5/2021).

Otoritas kesehatan telah mencatat lonjakan baru rawat inap, ketika varian baru virus dilaporkan di Malaysia.

Pada Senin (10/5/2021), 434 pasien berada di unit perawatan intensif dengan lebih dari setengahnya membutuhkan bantuan pernapasan.

Pada Minggu (9/5/2021), Malaysia mencatat jumlah kematian tertinggi sejak pandemi dimulai, dengan 26 kematian.

Negara itu mencatat 3.807 infeksi baru pada Senin (10/5/2021), menjadikan total kumulatif kasus menjadi 444.484 kasus, dengan 1.700 kematian.

Ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut orang Malaysia menghabiskan Hari Raya Idul Fitri di bawah pembatasan Covid-19 dan larangan perjalanan.

Malaysia pada awalnya berharap upaya vaksinasi akan meredakan infeksi, dan secara bertahap mulai membuka kembali ekonomi.

Namun, lonjakan infeksi ditambah dengan kedatangan vaksin yang lambat telah menyebabkan pemerintah menerapkan kembali lockdown nasional mulai minggu ini.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/10/213419170/malaysia-lockdown-nasional-sampai-juni-setelah-kasus-covid-19-melonjak

Terkini Lainnya

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke