Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gadis Ini Jadi Korban Ledakan Bom Afghanistan: Mungkin Mereka Tak Ingin Kami Sekolah

"Mungkin mereka tidak ingin kami untuk sekolah, mendapat pendidikan, dan terus maju," kata dia berspekulasi.

Sebelum AS mengivasi pada 2001, pendidikan bagi perempuan merupakan hal yang tabu di bawah kepemimpinan Taliban.

Sejak invasi itu, Inggris secara aktif memperjuangkan dorongan bagi kaum Hawa untuk berpendidikan.

Mereka menggunakan statistik sebagai indikator kemajuan bagi wanita. Meski di sisi lain, kemunduran terlihat di wilayah yang dikuasai Taliban.

Dengan Inggris, AS, dan sekutu lainnya bersiap angkat kaki dari Afghanistan di September, penduduk dibayangi ketakutan bakal kembali ditekan Taliban.

Meski begitu Arifa, seorang gadis berusia 17 tahun, berjanji tetap kembali ke sekolah meski nantinya akan ada ancaman.

"Ketakutan tentu ada, namun saya akan tetap memperjuangkan pendidikan saya," tegasnya kepada jurnalis NBC Richard Engel.

Kekerasan di negara konflik itu kembali meningkat sejak tenggat waktu yang diberikan pemberontak agar pasukan asing angkat kaki terlewati di 1 Mei.

Namun, ledakan bom di Sekolah Sayed al-Shuhada pada Sabtu (8/5/2021) merupakan serangan yang paling mengerikan.

Berawal dari sebuah mobil yang meledak pada Sabtu sore waktu setempat ketika murid perempuan baru saja pulang.

Saat ledakan itu membuat mereka berhamburan dan panik, dau bom lain yang sudah dipersiapkan diledakkan oleh pelaku.

Setidaknya 68 orang tewas dalam insiden tersebut, mayoritas di antaranya adalah siswi. Sementara 165 lainnya terluka.

Dilansir Sky News Minggu (9/5/2021), Arifa mengingat lagi momen ketika dia mendengar "suara ledakan yang liar".

Dia jatuh ke tanah begitu ledakan pertama terdengar. "Teman saya segera menarik tangan saya," kata dia.

Di ranjang terpisah, penyintas lain, Miriam, menderita luka bakar di wajahnya. Tangan dan kakinya juga diperban.

Dia cukup beruntung karena berhasil pulang ke rumah saat serangan pertama. Dia kemudian adanya ledakan lain dan asap merah.

"Saya terus maju dan menyadari kaki saya berdarah. Saya kemudian melihat ada pecahan di kaki saya," ujar dia.

Miriam mengungkapkan, dia begitu dekat dengan lokasi ledakan sehingga merasa wajah dan tangannya terbakar.

Insiden itu terjadi di Dasht-i-Barchi, sebelah barat Kabul, wilayah komunitas Syiah dari etnis minoritas Hazara.

Milisi seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pernah menargetkan mereka. Meski begitu, pemerintah menyalahkan Taliban.

Kelompok pemberontak melalui juru bicaranya, Zabihullah Mujahid, membantah bertanggung jawab dalam serangan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/10/150336070/gadis-ini-jadi-korban-ledakan-bom-afghanistan-mungkin-mereka-tak-ingin

Terkini Lainnya

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke