Kericuhan di situs suci bagi umat Islam dan Yahudi itu merupakan eskalasi dari ketegangan beberapa pekan terakhir di Yerusalem.
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, korban luka ditemukan baik di area masjid maupun di seantero Yerusalem.
Seperti diberitakan Sky News Jumat (7/5/2021), 83 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dikatakan, mayoritas korban terluka karena muka dan matanya terkena peluru karet dan pecahan dari granat kejut polisi Israel.
Sementara kepolisian setempat menerangkan, enam anggotanya terluka dalam bentrokan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa.
Pada Jumat pagi waktu setempat, dua warga Palestina ditembak mati dengan orang ketiga terluka karena menembaki Pasukan Perbatasan yang menjaga Tepi Barat.
Keributan ini adalah insiden terbaru di kawasan Yerusalem Timur, yang diklaim baik oleh Israel maupun Palestina.
Saat awal pelaksanaan bulan suci Ramadhan, kepolisian memblokade tempat di mana warga secara tradisional berkumpul setelah berpuasa.
Penutupan itu membuat warga setempat meradang dan melancarkan aksi, membuat polisi akhirnya mencabut blokade.
Namun dalam beberapa hari terakhir, pertikaian kembali pecah karena Israel mengancam akan mengusir puluhan warga di kawasan Sheikh Jarrah.
Amerika Serikat (AS) menyatakan, mereka sangat khawatir dengan situasi di sana dan meminta dua kubu menurunkan ketegangan.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/08/064709070/warga-palestina-bentrok-dengan-polisi-israel-di-masjid-al-aqsa-136-orang