Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Myanmar Damai, Paus Fransiskus Siap "Berlutut di Jalan"

VATICAN CITY, KOMPAS.com – Paus Fransiskus memohon agar diakhirinya pertumpahan darah di Myanmar dan diubah menjadi dialog yang damai.

Paus menambahkan, dia rela "berlutut" di jalanan Myanmar agar kekerasan di Myanmar berhenti.

Pernyataan itu disampaikan Paus Fransiskus di Vatican City, Vatikan, pada Rabu (17/3/2021) sebagaimana dilansir Associated Press.

Kekerasan masih terus terjadi di Myanmar dengan pasukan keamanan membubarkan demonstran melalui cara yang brutal.

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Hal itu memicu gelombang demonstrasi besar di seluruh penjuru Myanmar. Tentara dan polisi Myanmar membubarkan demonstran dengan kekerasan, bahkan membunuh.

Melansir Reuters, hingga Selasa (16/3/2021), sekitar 180 demonstran dilaporkan tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar.

“Sekali lagi dan dengan kesedihan terdalam yang saya rasakan, saya merasa perlu untuk berbicara tentang situasi di Myanmar,” kata Paus.

“Banyak orang, kebanyakan dari mereka masih muda, kehilangan nyawa mereka untuk meletakkan harapan kepada negara mereka,” sambung Paus.

Dalam bahasa yang melambangkan apa yang telah dilakukan pengunjuk rasa, Paus Fransiskus siap untuk berlutut di Myanmar untuk mengehntikan kekerasan.

"Bahkan saya (siap) berlutut di jalan-jalan Myanmar dan berkata 'hentikan kekerasan’,” sambung Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus mungkin merujuk pada video dan foto seorang biarawati Katolik yang memohon agar pasukan keamanan tidak menembaki demonstran.

Beberapa waktu lalu, seorang biarawati bernama Suster Ann Roza Nu Tawng berlutut di hadapan polisi Myanmar dan bersedia ditembak asal polisi tidak menembaki demonstran

Foto Suster Ann Roza Nu Tawng yang berlutut di hadapan sepasukan polisi beredar luas di internet dan menjadi simbol baru yang penuh kasih di Myanmar.

Paus Fransiskus, yang mengunjungi Myanmar pada 2017, bertutur bahwa darah tidak menyelesaikan apa pun dan dialog harus menang.

Pemimpin Katolik Roma Myanmar Charles Maung Bo juga menyerukan diakhirinya pertumpahan darah di negara tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/17/204911770/demi-myanmar-damai-paus-fransiskus-siap-berlutut-di-jalan

Terkini Lainnya

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke