Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perawat Ini Berbohong Tak Periksa Kondisi Diego Maradona Sebelum Meninggal

Tim perawat dilaporkan menangani legenda Napoli dan Barcelona itu setelah menjalani operasi untuk menyembuhkan pendarahan di otak, pada awal bulan ini.

Si ners yang bertugas menangani Maradona kepada penyelidik mengungkapkan, dia sudah bohong soal klaim memasuki kamarnya di pagi sebelum meninggal.

Dalam laporan kepada Medidom, ners yang mendapat jaga malam menuturkan Maradona masih bernapas dengan normal pada Rabu pukul 06.30 waktu setempat.

Perawat yang berjaga setelahnya kemudian mengeklaim, dia melihat mendiang legenda berusia 60 tahun itu masuk ke toilet namun tak kembali ke kamar.

Ners yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku berusaha memeriksa tanda vital Maradona pukul 09.20, namun mendapat penolakan dari yang bersangkutan.

Tetapi dalam perkembangan terbaru, ners itu mengungkapkan dia tidak memeriksa kondisi Diego Maradona, melainkan "dipsak" membuat laporan tersebut.

"Saksi mengatakan, dia diminta menulis laporan kepada Medidom bahwa dia sudah berusaha memeriksa kondisi Maradona, di mana faktanya dia membiarkannya berisitrahat," jelas penyelidik.

Si ners melanjutkan pada siang hari waktu setempat, dia mendapati kondisinya tak responsif, sehingga sempat dilakukan resusitasi sebelum dinyatakan meninggal.

Dilansir The Sun Minggu (29/11/2020), bintang sepak bola yang terkenal dengan "Gol Tangan Tuhan" itu dikhawatirkan menjadi korban pembunuhan.

Bahkan, Menteri Kesehatan Gines Gonzalez Garcia mengaitkan kematian si megabintang dengan kasus kematian misterius di Argentina.

Gines Garcia meminta kepada dokter yang pertama merespons untuk melapor ke penegak hukum. "Kami tidak ingin ada kasus Garcia Belsunce lagi di sini," kata dia.

Di merujuk kepada pembunuhan sosiolog Maria Marta, yang kasusnya dianggap kecelakaan saat ditemukan meninggal di kamar mandi.

Fans bentrok dengan polisi

Jaksa penuntut setempat menyatakan, mereka sudah menganalisis CCTV di dekat kediaman Maradona. Namun sejauh ini tak ada indikasi kriminal.

Sementara berdasarkan pemeriksaan post-mortem, mantan gelandang serang ini meninggal karena gagal jantung yang diakibatkan pembekuan darah.

Fans dilaporkan sempat bentrok dengan polisi, karena mereka ingin mendekati jenazah Diego Maradona yang disemayamkan di istana kepresidenan di Buenos Aires.

Banyak dari para penggemar yang menangis. Tidak sedikit dari mereka mengenakan jersey bernomor punggung 10 saat berkumpul di Casa Rosada.

Fans yang beruntung bisa memberi penghormatan terakhir di depan peti mati Maradona memberikan ciuman jauh, atau berteriak "Ayo, Diego!"

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/30/163839870/perawat-ini-berbohong-tak-periksa-kondisi-diego-maradona-sebelum

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke