Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tolak Penerapan Lockdown, 150 Demonstran Ditahan Polisi

LONDON, KOMPAS.com – Kepolisian Inggris menangkap 150 orang yang mengelar unjuk rasa menentang kebijakan lockdown pada Sabtu (28/11/2020).

Penangkapan tersebut merupakan upaya kepolisian untuk menekan protes anti-lockdown di London, Inggris, di tengah tensi yang terus meningkat saat penerapan lockdown di Inggris.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan orang-orang yang ditangkap tersebut adalah mereka yang melanggar aturan pencegahan penyebaran virus corona, menyerang polisi, dan penyalahgunaan narkoba.

Penerapan lockdown di Inggris, yang melarang pertemuan massal, dijadwalkan berakhir pada 2 Desember sebagaimana dilansir dari New York Times, Minggu (29/11/2020).

Petugas polisi berbaris di beberapa jalan di distrik perbelanjaan West End dan menghadapi pengunjuk rasa di St James Park, kantor berita Reuters melaporkan.

Pengunjuk rasa anti-lockdown bergabung dengan kelompok-kelompok yang berdemonstrasi menentang vaksin Covid-19.

Para pengunjuk rasa berbaris di sepanjang jalan Oxford dan Regent. Mereka mengabaikan peringatan untuk membubarkan diri.

Malah, bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa pecah ketika botol dan bom asap dilemparkan, Associated Press melaporkan.

Meskipun penerapan lockdown dicabut beberapa hari lagi, pemerintah mengeluakan seperangkat aturan baru pada Kamis (26/11/2020).

Peraturan baru tersebut akan membagi Inggris menjadi tiga tingkatan pembatasan untuk menekan penyebaran virus corona.

Itu berarti akses ke bar dan restoran akan berbeda secara signifikan dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada tingkatan yang ditetapkan pemerintah.

Pada tingkatan pembatasan teratas, pemerintah melarang orang-orang untuk mendatangi bar dan pub.

Kendati demikian, meski di suatu wilayah diterapkan tingkatan pembatasan teratas, sejumlah tempat vital seperti toko, pusat kebugaran, dan salon rambut diizinkan untuk dibuka kembali.

Selain itu, ritual keagamaan, acara pernikahan, dan olahraga di luar ruangan juga masih diizinkan.

Berbelanja untuk kebutuhan perayaan Natal juga masih diperbolehkan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengumumkan rencananya untuk melonggarkan aturan yang memungkinkan hingga tiga rumah tangga dapat berkumpul bersama pada 22-27 Desember untuk merayakan Natal.

Tetapi para ahli kesehatan memperingatkan bahwa rencana tersebut kemungkinan akan memicu peningkatan kasus Covid-19.

Di sisi lain, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa warga Inggris mendukung tindakan pembatasan yang keras dan lebih memilih untuk memprioritaskan kesehatan daripada ekonomi.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/30/102408670/tolak-penerapan-lockdown-150-demonstran-ditahan-polisi

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke