Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasca-serangan Teror, Warga Letakkan Bunga dan Lilin di Depan Gereja Notre-Dame

NICE, KOMPAS.com - Para pelayat menyalakan lilin dan berdoa di depan Gereja Notre-Dame, Kota Nice, Perancis selatan, pada Jumat (30/10/2020), atas insiden tragis tewasnya 3 orang yang ditikam dengan salah satunya terpenggal.

Di depan gereja itu, banyak warga meletakkan lilin, bunga, dan pesan-pesan duka. Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Kamis (29/10/2020) menyebut serangan pisau itu sebagai "serangan teroris Islamis".

Keamanan pun ditingkatkan di seluruh Perancis, khususnya di berbagai tempat ibadah dan sekolah-sekolah, karena insiden serupa pertama menimpa seorang guru yang mengajar kelas kebebasan berekspresi dengan menampilkan kartun Nabi Muhammad.

Keteguhan Macron mempertahankan penerbitan kartun Nabi Muhammad memicu kemarahan di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Pelaku penyerangan di Gereja Notre-Dame adalah seorang pria Tunisia berusia 21 tahun yang baru-baru ini tiba di Eropa, bernama Ibrahim Issaoui--media lain menyebut Brahim Assaoui.

Melansir Associated Press (AP), saat ini kondisinya dilaporkan kritis di rumah sakit setelah ditembak polisi.

Pihak Dewan Muslim Perancis merespons insiden tragis di Kota Nice itu dengan mengecamnya. Mengutip BBC, mereka menyatakan kedukaan terhadap para korban dan keluarga.

Media Charlie Hebdo menimbulkan amarah umat Islam setelah mencetak ulang karikatur Nabi besar umat Islam, Muhammad SAW yang awalnya diterbitkan majalah Denmark tahun 2005.

Kartun itu dipandang sebagai bentuk penghinaan terhadap Islam dan banyak Muslim di seluruh dunia merasa benar-benar terluka, tetapi mengutuk keras kekerasan yang datang sebagai respons atas penerbitan kartun itu.

Pada tahun 2011, kantor Charlie Hebdo dibom setelah menerbitkan edisi "lelucon" yang "mengundang" sang Nabi untuk menjadi editor tamu dengan karikatur di sampul majalah itu.

Setahun kemudian, media itu menerbitkan lebih banyak lagi gambar sang Nabi di tengah keributan atas film anti-Muslim.

Kartun-kartun tersebut menggambarkan sang Nabi dalam keadaan telanjang dan dalam pose-pose yang merendahkan.

Pemerintah Perancis sendiri masih membela kebebasan berbicara, bahkan saat menegur Charlie Hebdo yang mengipasi ketegangan.

Pada Januari 2015, dua ekstremis Al Qaeda kelahiran Perancis yang marah karena karikatur itu menyerbu ruang redaksi dan menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi dan beberapa kartunis lainnya.

Sejak sidang dibuka bulan lalu atas serangan 2015 yang menewaskan 12 kartunis Charlie Hebdo, media satire itu menghabiskan hampir setengah dari sampul mingguannya untuk mengejek ekstremisme Islam.

“Kami membutuhkan tindakan yang kuat untuk menghentikan Islamisme, tetapi juga untuk mengutuk tindakan sekecil apa pun, kata-kata yang tidak toleran atau penuh kebencian terhadap orang-orang Perancis dari latar belakang imigran."

"Karena Perancis tidak terbagi antara Muslim dan non-Muslim, antara beriman dan tidak beriman, antara orang-orang dengan akar Perancis dan orang-orang Perancis dari latar belakang imigran," tulis editor Charlie Hebdo, Riss, dalam editorial pekan ini.

"Tidak, Perancis terbagi antara demokrat dan anti-demokrat."

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/31/084754570/pasca-serangan-teror-warga-letakkan-bunga-dan-lilin-di-depan-gereja-notre

Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke