Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demonstran Thailand Minta Jerman Selidiki Raja Maha Vajiralongkorn

Dalam aksi mereka di depan Kedutaan Besar Jerman, massa meminta agar Berlin menyelidiki dugaan sang raja memerintah selama mengungsi di Bavaria.

Demonstrasi itu dilakukan sembari mereka tetap mengecam parlemen mereka, yang melakukan sidang darurat selama dua hari sejak Senin (26/10/2020).

Sidang istimwa itu dihelat menyikapi krisis di mana pengunjuk rasa ingin Perdana Menteri Prayut Chan-o-Cha mundur, reformasi monarki dan konstitusi.

Massa meyakini Raja Thailand sejak 2016 itu memegang kekuasaan yang terlampau besar, dalam sistem pemerintahan monarki konstitusional.

Dilaporkan jurnalis Associated Press, massa yang berjumlah sekitar 5.000 sampai 10.000 orang itu bergerak menuju Kedutaan Jerman.

Mengabaikan peringatan polisi bahwa aksi mereka ilegal, demonstran meminta agar "Negeri Bir" menyelidiki momen selama Raja Maha Vajiralongkorn berada di sana.

Adapun sepetti diberitakan Channel News Asia Selasa (27/10/2020), sang raja saat ini berada di Thailand untuk urusan seremonial.

Perwakilan kelompok itu menyatakan, mereka sudah mengirim surat ke staf kedutaan, yang isinya meminta agar Jerman menggelar penyelidikan.

Mereka ingin mengetahui apakah selama berada di "Negeri Bir", raja berusia 68 tahun itu mengatur politik Thailand dari sana atau tidak.

Kegiatan pemerintahan itu bisa dipandang melanggar kedaulatan Jerman, dan meminta Berlin untuk memulangkan sang raja agar memulihkan kondisi.

Sebagai tambahan, massa juga menyerukan poin demi poin mengapa mereka berani untuk mengkritik raja berjuk Rama X tersebut.

Berlin sendiri sebenarnya sudah membahas isu itu pada awal Oktober, ketika Menteri Luar Negeri Heiko Maas merepons pertanyaan anggota parlemen.

Pada Senin, Maas berbicara lagi di mana dia menuturkan pemerintahan Kanselir Angela Merkel paham akan situasi politik "Negeri Gajah Putih".

Maas juga memastikan bahwa mereka tahu mengenai tuntutan pengunjuk rasa, sekaligus menyatakan sudah mengamati gerak-gerik Raja Vajiralongkorn.

"Kami mengamatinya sudah lama, tak hanya dalam beberapa pekan terakhir. Jika dirasa kegiatannya menyimpang, maka kami harus mengambil langkah tegas," kata dia.

Selama masih berstatus putra mahkota, Raja Maha Vajiralongkorn sudah tinggal di Jerman. Tapi tindakannya jadi sorotan sejak menggantikan ayahnya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej.

Raja Bhumibol, yang memerintah selama 70 tahun sebelum wafat pada 2016, memang sering bepergian saat awal kekuasaannya.

Namun selepas dekade 1960-an, dia baru sekali meninggalkan Thailand. Itu pun karena dia memutuskan untuk menginap di negara tetangga Laos.

Keputusan Raja Vajiralongkorn tinggal di luar negeri membuatnya tidak perlu menunjuk wakil selama di luar kerajaan, berdasarkan konstitusi baru.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/27/212840570/demonstran-thailand-minta-jerman-selidiki-raja-maha-vajiralongkorn

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke