Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suka Duka Penyewa Rumah Asal Meksiko di Australia: Negaramu Tak Masuk Daftar

KOMPAS.com - Viry, seorang warga asal Meksiko yang tinggal di Canberra, Australia, mulai ragu apakah dia harus mengungkapkan asal-usulnya dari negara Amerika Latin jika ingin menyewa rumah di ibu kota.

Keraguan itu muncul setelah Viry mengalami penolakan ketika bermaksud menyewa rumah yang ditinggali dua orang pegawai negeri yang bekerja pada Departemen Pertahanan.

Desainer grafis berusia 28 tahun itu mengaku selama ini bangga dengan budaya Meksiko, termasuk kuliner nasional dari negaranya. Selain itu, dia juga seorang penari yang terampil.

Dia sedang mencari rumah untuk ditinggali bersama dengan teman sebayanya, kemudian menemukan iklan yang menawarkan rumah sewa di wilayah selatan Canberra.

"Saya sudah senang sekali apalagi saya memang ingin tinggal di daerah itu karena dekat dengan tempat kerja dan gym saya," kata Viry kepada ABC.

"Saya baca penjelasan di iklan tentang kedua perempuan ini dan tampaknya cocok sekali untuk saya," imbuh Viry.

Viry pun langsung mengirim pesan kepada pasangan itu, menyampaikan aktivitasnya termasuk pergi menari setiap Jumat. Dia bahkan berjanji akan memasak makanan Meksiko untuk dibagikan dengan mereka.

Namun Viry tak menyangka yang terjadi selanjutnya.

"Maaf kamu tidak bisa tinggal bersama kami karena negaramu tidak masuk daftar," demikian jawaban yang ia terima.

Pengiklan yang bekerja sebagai pegawai negeri Australia tersebut menyampaikan ke Viry bahwa mereka hanya boleh tinggal bersama dengan warga asal Australia, Inggris, Amerika Serikat (AS), Kanada atau Selandia Baru, karena ada aturan keamanan dari Departemen Pertahanan.

"Saya jadi ragu, kenapa Australia bisa seperti itu? Menolak tinggal dengan seseorang karena berasal dari negara lain?" ujarnya.

Akiabt kejadian ini Viry langsung merasa tak diterima di negara yang sudah dia anggap sebagai kampungnya sendiri, apalagi dia sudah berstatus penduduk tetap atau PR.

Mendapat perlakuan yang demikian, Viry mengaku "sulit untuk tidak tersinggung."

ABC telah menghubungi kedua pegawai Departemen Pertahanan melalui akun Facebook, tempat iklan itu dipasang, tapi tidak mendapat tanggapan.

Aturan memungkinkan diskriminasi terhadap penyewa

Departemen Pertahanan dalam penjelasannya kepada ABC mengatakan pihaknya tidak memiliki kebijakan yang membatasi staf untuk tinggal bersama orang lain dari negara tertentu.

"Sebagai bagian dari proses perizinan keamanan, Badan Pemeriksaan Keamanan Pemerintah Australia (AGSVA) meminta perincian tentang seluruh penghuni yang tinggal bersama pemohon izin keamanan. Termasuk nama, tanggal lahir, dan kewarganegaraan mereka," kata Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

"Semua pemegang izin keamanan juga diharuskan untuk memperbarui AGSVA bila ada perubahan keadaan mereka, termasuk bila penghuni baru yang tinggal dengan mereka," imbuh Departemen Pertahanan.

"Departemen Pertahanan tidak memiliki persyaratan izin keamanan atau kebijakan yang membatasi staf untuk tinggal bersama orang dari negara tertentu," lanjutnya.

Survei yang dilakukan Western Sydney University di tahun 2018 terhadap 6.000 penyewa rumah menemukan seperempat di antaranya mengalami diskriminasi terkait dengan etnis mereka.

Namun memang ada situasi di mana orang dapat mendiskriminasi calon penyewa yang mencari tempat tinggal.

Komisioner Diskriminasi Hak Asasi Manusia di Canberra Karen Toohey mengatakan Undang-undang Diskriminasi memiliki pengecualian bagi orang-orang yang menyewakan kamar di rumah mereka.

"Ketentuan tersebut pada dasarnya menyatakan bahwa seseorang dapat melakukan diskriminasi dalam memutuskan siapa yang boleh tinggal bersama mereka apabila menyangkut rumah tempat tinggal," jelas Toohey.

Dianggap sebagai pekerja pembersih

Viry mengaku beruntung menemukan tempat kerja yang menghargai bakatnya dan selama ini merasa sangat nyaman tinggal di Canberra.

Namun dia mengakui orang Amerika Latin terkadang diperlakukan berbeda di Australia, termasuk eksploitasi yang pernah ia alami di tempat kerja sebelumnya.

"Di setiap Festival Multikultural, saat saya menari bersama warga Amerika Latin lainnya, orang Australia senang, (dan) saya merasa diterima," ujarnya.

"Tapi begitu menyangkut sisi profesional, keadaannya tak begitu adil. Saya selalu merasa kami ini hanya dianggap sebagai pekerja pembersih atau tukang cat," kata Viry.

Dia berharap bisa menemukan rumah tinggal di mana teman serumahnya tidak menilai dirinya dari latar belakang negaranya.

Namun pengalaman ini, katanya, membuat dirinya lebih berhati-hati untuk memberi tahu orang lain dia orang Meksiko.

"Lebih baik tidak menyebutkannya. Saya tidak tahu apakah memang ada konsepsi buruk tentang orang Meksiko. Saya tidak mau dihakimi karena hal itu," ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/21/122429970/suka-duka-penyewa-rumah-asal-meksiko-di-australia-negaramu-tak-masuk

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke