Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Netizen Fokus dengan Warna Kulit Wajah Trump yang Berbeda dari Biasanya

KOMPAS.com - Netizen di media sosial Twitter mengira kulit wajah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lebih pucat setelah terinfeksi virus corona.

Beberapa netizen menganggap itu karena sakit, namun lebih banyak orang tahu bahwa kulit pucat pada wajah Trump karena dia sedang tidak memakai riasan wajah (make-up).

Pejabat Gedung Putih sebelumnya mengatakan warna kulit wajah presiden adalah hasil dari "gen baik" dan sedikit bedak transparan yang dia pakai sebelum berbicara di televisi.

Presiden Donald Trump tampak lebih pucat dari biasanya saat berbicara dari Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Sabtu (3/10/2020), sebuah detil yang dengan cepat ditunjukkan oleh para netizen di media sosial.

Trump merilis video dari rumah sakit tempat dia dirawat karena virus corona, mengatakan dia merasa "jauh lebih baik sekarang" tetapi hari-hari ke depan akan menjadi "ujian yang sebenarnya."

Dalam pidato yang berdurasi 4 menit itu, presiden tampak berbicara dan bernapas dengan baik tetapi tampak lebih pucat.

"Perbedaan warna kulit (wajah) Trump antara Selasa (kiri) dan Sabtu (kanan) sangat mencolok," ungkap seorang jurnalis Vox Aaron Rupar di Twitter, Sabtu (3/10/2020).

Warna kulit wajah Trump telah menarik perhatian sejak dia menjabat pada tahun 2016.

Trump mengumumkan dia dan Ibu Negara Melania Trump telah dites positif terkena virus corona pada dini hari Jumat dan dirawat di Rumah Sakit Walter Reed.

Dalam pidatonya di rumah sakit, presiden mengatakan dia "mulai merasa baik," meskipun dia mengakui bahwa ketika dia pertama kali tiba di Walter Reed dia "merasa tidak enak badan."

"Saya merasa jauh lebih baik sekarang. Kami bekerja keras untuk membuat saya sehat kembali. Saya harus kembali karena kami masih harus membuat Amerika hebat lagi," katanya.

Gedung Putih juga merilis gambar resmi presiden yang bekerja dari rumah sakit pada hari Sabtu yang menurut para kritikus tampaknya merupakan aksi publisitas.

Menurut dokter Trump, presiden telah dirawat dengan beberapa obat, termasuk obat anti-virus remdesivir selama lima hari.

Tim dokter Gedung Putih dan Trump, yang dipimpin oleh Sean Conley memberikan pengarahan kepada awak media pada Sabtu pagi setelah menolak menjawab pertanyaan mendasar tentang kondisi presiden dan membuat banyak spekulasi.

Menurut kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows, beberapa hari mendatang akan menjadi "penting" untuk mencari tahu bagaimana Trump akan menangani penyakit tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/04/204856170/netizen-fokus-dengan-warna-kulit-wajah-trump-yang-berbeda-dari-biasanya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke