Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Memangnya, Siapa yang Mau Pergi ke India?" Sindir Netizen China soal Aturan Visa India

BEIJING, KOMPAS.com - Netizen China sekali lagi merasakan 'ketidakramahan' pemerintah India di tengah ketegangan perbatasan China-India dan wabah virus corona.

Dikutip Global Times, Jumat (12/9/2020) pemerintah India kini telah membuat serangkaian aturan visa baru terkait warga China.

Menurut India Times, China termasuk dalam "Negara-negara Kategori Rujukan Sebelumnya" bersama dengan 33 negara lain seperti Iran, Bangladesh, Afghanistan dan Pakistan yang warganya tidak bisa punya visa turis untuk beberapa kali dalam jangka waktu 5 tahun.

Kementerian Dalam Negeri India telah memberlakukan ketentuan khusus untuk orang-orang China yang memiliki visa bisnis, termasuk melaporkan kepada otoritas pendaftaran orang asing.

Meskipun media India mengatakan ketentuan itu dibuat untuk beradaptasi dengan situasi di tengah Covid-19, beberapa pengamat mengatakan tidak masuk akal bagi negara yang terdampak pandemi paling parah seperti India untuk memberlakukan pembatasan visa kepada orang-orang dari China, negara teraman di dunia di tengah pandemi versi Global Times.

Langkah India telah menarik banyak perhatian online, dengan lebih dari 250 juta penayangan di Sina Weibo sebuah media sosial China.

Dan banyak netizen yang mengatakan India bukan tujuan yang menarik bagi turis China karena sanitasi yang buruk dan tatanan sosial yang kacau.

Dalam jajak pendapat online yang diluncurkan pada Kamis malam oleh selebritas online bertajuk "Adakah orang [China] yang ingin mengunjungi India,".

Dari jajak pendapat itu, sebanyak 162.000 netizen China memilih jawaban "Tidak," sementara 3.300 lain mengatakan "tergantung," dan 3.300 netizen lainnya memilih "Ya, "mulai pukul 13.00 Jumat kemarin (11/9/2020).

"Langkah India sebenarnya adalah perlindungan bagi rakyat China, terutama di tengah pandemi Covid-19," seorang pengguna internet mengejek di Weibo.

India melaporkan lebih dari 95.000 infeksi Covid-19 domestik baru pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi 4,47 juta, sekitar 16 persen dari kasus global.

India secara aktif memprovokasi China dan merusak hubungannya sendiri dengan China, menurut Global Times.

Setelah melarang 59 aplikasi China pada bulan Juni, pemerintah India memblokir 118 aplikasi lainnya karena ketegangan di perbatasan China-India meningkat.

Selama ini pihak China mengaku telah menahan diri soal konflik perbatasan. Menurut Sun Shihai, seorang pakar di Pusat Penelitian Asia Selatan, Universitas Sichuan, China, baik China maupun India perlu sama-sama tenang dan menghindari kerusakan jangka panjang pada hubungan bilateral mereka.

Pendapat itu dikemukakan setelah Menteri Luar Negeri China dan India berjumpa di Moskwa, Rusia pada Kamis kemarin, (10/9/2020) untuk mencapai konsensus.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/12/112403170/memangnya-siapa-yang-mau-pergi-ke-india-sindir-netizen-china-soal-aturan

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke