Sekitar 5.000 suporter PSG memadati stadion Parc des Princes pada Minggu (23/8/2020) untuk mendukung tim favorit mereka di final Liga Champions.
Namun karena kalah tipis 0-1 dari Die Roten, sejumlah suporter PSG marah dan menimbulkan kerusuhan.
Dilaporkan kantor berita AFP, bentrokan sudah terjadi saat pertandingan berjalan, antara polisi dengan sekelompok suporter di luar stadion.
Anak-anak muda melemparkan kembang api, dan polisi menindaknya dengan gas air mata.
Sebuah tempat sampah dan satu unit mobil kemudian dibakar, oleh para suporter yang marah atas kekalahan Les Parisiens di final pertama mereka untuk memperebutkan Si Kuping Besar.
Beberapa kendaraan polisi juga dilempari botol.
Polisi mengatakan, mereka harus membubarkan massa yang berjumlah 100 orang di Porte de Saint-Cloud, Paris, dekat Parc des Princes.
Sementara itu di dalam stadion, suporter PSG menyalakan suar dan menyanyikan yel-yel di belakang gawang saat menyaksikan pertandingan lewat layar lebar Parc des Princes.
Tidak ada social distancing yang diterapkan di dalam maupun luar stadion.
"Kami kecewa tapi kami tidak meratapinya," kata seorang suporter PSG bernama Anne Vaneson kepada AFP.
"Di babak pertama kami berada di level permainan yang seimbang, tetapi kami mendapat balasan atas penurunan performa di 20 menit pertama babak kedua."
Suporter PSG sebelumnya juga terlibat bentrok dengan polisi, saat merayakan kemenangan 3-0 lawan RB Leipzig di semi-final.
PSG kalah tipis 0-1 dari Bayern Muenchen di final Liga Champions 2019/2020 yang digelar di Estadio da Luz, Portugal.
Gol semata wayang tim asuhan Hans-Dieter Flick diciptakan Kingsley Coman pada menit 59'.
Uniknya, Coman adalah pemain kelahiran Paris dan lulusan akademi PSG.
https://www.kompas.com/global/read/2020/08/24/070951570/suporter-psg-rusuh-pasca-final-liga-champions-mobil-dibakar-dan-lempar