Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melbourne Lockdown Lagi, Warga Tetap "Ngeyel" Berburu Pokemon

Seorang perempuan berusia 90-an tahun menjadi orang ketiga yang meninggal akibat Covid-19 di Victoria dalam dua hari terakhir, dan menambah jumlah kematian menjadi 27 orang.

Polisi telah menjatuhkan 546 denda dalam seminggu terakhir terhadap para pelanggar social distancing tahap ketiga, termasuk mereka yang tetap bermain judi, menggelar pesta, dan minum-minum di tempat umum.

Seorang warga didenda karena menolak meninggalkan restoran cepat saji KFC. Ada juga dua pria yang ketahuan bermain video game Pokemon GO.

"Beberapa orang keluar dari mobilnya dan berkeliling main Pokemon," ujar Rick Nugent dari kepolisian setempat.

"Masih ada pula yang tetap mengunjungi panti pijat atau melakukan kerja seks," katanya.

Pihak kepolisian mengaku sangat prihatin dengan warga yang tetap menggelar pesta dan pertemuan di rumah mereka.

"Kami menemukan warga yang sembunyi di lemari, atau di garasi. Kami minta agar berhenti," kata Rick.

Ia meminta warga untuk saling mendukung satu sama lain dalam mengatasi keadaan darurat di Victoria saat ini.

Dampak pembatasan mulai terlihat

Jumlah kasus baru sebanyak 238 dalam sehari merupakan peningkatan tertinggi keempat di Victoria sejak pandemi berlangsung.

Pada Jumat pekan lalu, peningkatan kasus dalam sehari di Victoria mencapai rekor dengan 288 kasus.

Menurut Pejabat Medis Tertinggi Victoria Profesor Brett Sutton, stabilnya jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir mungkin jadi permulaan dari dampak pembatasan sosial yang kembali diperketat sejak Kamis pekan lalu.

Namun dia menekankan perlunya jumlah kasus baru untuk terus diturunkan.

"Satu dari 100 kasus atau lebih, mengalami kematian," katanya.

"Jadi, bila ada 238 kasus setiap hari, akan ada dua hingga tiga kematian dalam waktu seminggu atau lebih."

Ditanya apakah Victoria harus melakukan perubahan itu, Profesor Sutton berkata: "Saya lebih suka eliminasi namun kini bukan saatnya membicarakan hal itu".

Premier Daniel Andrews secara terpisah mengatakan belum ada rencana untuk menerapkan pembatasan sosial tahap keempat. Namun dia tidak mengesampingkannya pilihan itu jika kasus terus meningkat.

"Berapa lama berlakunya pembatasan saat ini dan kemungkinan pembatasan lebih ketat lagi, semuanya tergantung pada warga Victoria sendiri," kata Andrews.

Dia juga tidak mengesampingkan penerapan berbagai tahap pembatasan sosial untuk sejumlah wilayah di Melbourne.

Penularan terkait JBS Abattoir dan panti jompo meningkat

Saat ini ada 105 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat Covid-19, 26 di antaranya dalam perawatan intensif.

Dari tambahan kasus baru hari ini, 29 diketahui asalnya, sedangkan 209 masih diselidiki.

Profesor Sutton mengatakan gelombang kasus terbaru lebih sulit dikelola daripada gelombang pertama yang umumnya terkait dengan pendatang dari luar negeri sehingga lebih mudah dilacak.

"Gelombang penularan saat ini lebih rumit, sehingga tidak akan mudah menurunkan jumlahnya," katanya.

Ia menjelaskan sekarang ada 21 kasus yang terkait dengan rumah potong hewan 'JBS Abattoir' di daerah Brooklyn.

Sebanyak sembilan kasus lainnya terkait dengan panti jompo Embracia Moonee Valley, serta dua kasus terkait dengan panti jompo St Basil di Fawkner.

Lima kasus terkait dengan Steel Mains, sebuah pabrik baja di daerah Somerton, dan empat kasus berasal dari Peralatan Limbah di daerah Ardeer.

Andrews mengatakan antara 300 dan 400 orang dari sektor swasta bisa direkrut untuk bekerja bersama tim kesehatan masyarakat.

"Kami sudah mempekerjakan staf dari industri travel yang kehilangan pekerjaan," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/16/191256970/melbourne-lockdown-lagi-warga-tetap-ngeyel-berburu-pokemon

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke