Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel dan AS akan Caplok Tepi Barat, Sekjen PBB: Semoga Tidak Terjadi

TEPI BARAT, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berharap pada Selasa (23/6/2020) bahwa Israel mau mendengar seruan global dan tidak menganeksasi beberapa wilayah Tepi Barat.

Hal itu dinilainya akan merusak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina berkepanjangan yang telah berlangsung beberapa dekade.

Guterres mengatakan, PBB telah konsisten menyampaikan bahwa "pencaplokan (aneksasi) tidak hanya akan melanggar undang-undang internasional namun juga menjadi faktor utama terciptanya kerusuhan di wilayah."

Pada rapat Dewan Keamanan PBB tingkat tinggi yang diselenggarakan Rabu (24/6/2020) Guterres mengangkat topik utama rencana Israel dan AS dalam menganeksasi 30 persen wilayah Tepi Barat di Palestina.

Guterres akan berbicara di hadapan pengarahan dari Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dan Koordinator Khusus PBB untuk Timteng, Nickolay Mladenov.

Ada pun Perancis yang memegang kursi kepresidenan PBB bulan ini mengatakan belasan Menteri Luar Negeri diperkirakan akan hadir bersama dengan Menteri Luar Negeri Palestina dan Duta Besar Israel untuk PBB.

Israel telah menduduki wilayah Tepi Barat dari Yordania pada 1967 dalam Perang Timur Tengah dan telah membangun puluhan hunian yang kini menjadi perumahan bagi hampir 500.000 warga Israel. 

Wilayah itu kini diklaim secara formal sebagai teritorial Israel karena oposisi internasional yang ketat.

Sementara itu, warga Palestina yang didukung oleh masyarakat internasional memandang teritorial yang diklaim itu sebagai jantung utama masa depan negara mereka.

Banyak dari komunitas internasional mempertimbangkan bahwa penempatan Israel di Tepi Barat merupakan hal yang ilegal di bawah undang-undang internasional.

Pemerintahan Trump telah mengambil keputusan yang lebih lembut daripada pendahulunya. Dengan prospek pemilihan Trump yang tidak pasti pada November mendatang, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berupaya lebih cepat terkait aneksasi.

Langkah sepihak semacam itu akan menghancurkan harapan Palestina untuk mendirikan negara merdeka yang layak.

Upaya sepihak itu juga tentu saja ditentang keras oleh warga Palestina, negara-negara Arab dan sebagian besar negara lain di dunia.

Guterres mengatakan aneksasi "akan merusak apa yang saya percaya dibutuhkan, yang merupakan solusi dua negara di mana Israel dan Palestina dapat hidup bersama dalam damai, saling menghormati, dan menjamin keamanan satu sama lain."

"Saya berharap pendapat ini yang bukan hanya milik saya namun juga menggema di seluruh dunia, sehingga akan didengar oleh otoritas Israel dan bahwa aneksasi tidak akan terjadi pada 1 Juli," ungkapnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/24/175540670/israel-dan-as-akan-caplok-tepi-barat-sekjen-pbb-semoga-tidak-terjadi

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke