Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buntut Kena "Prank" di Oklahoma, Manajer Kampanye Trump dalam Tekanan

Acara yang digelar di BOK Center, Tulsa, pada Sabtu malam (20/6/2020), hanya dihadiri oleh 6.200 orang, dengan kapasitas venue 19.000.

Si manajer kampanye, Brad Parscale, sebelumnya sudah mengklaim bahwa jutaan orang akan hadir dalam pidato Trump, pertama sejak lockdown Covid-19 diterapkan di AS.

Baik sang presidne dan wakilnya, MIke Pence, dilaporkan sudah menyiapkan pidato untuk memuji kelebihan kapasitas itu. Namun, pada akhirnya mereka urungkan.

Tidak penuhnya area itu terjadi setelah para penggemar K-Pop dan pengguna TikTok melakukan "prank", di mana mereka mendaftar secara daring.

Namun ketika hari pelaksanaan tiba, mereka tidak datang ke tempat, yang menyabbkan banyak kursi kosong di BOK Center, Tulsa, itu.

Erin Hoffman, remaja 18 tahun asal New York menuturkan, sang petahana sudah menghilangkan hak jutaan warga Negeri "Uncle Sam".

"Bagi saya, ini adalah bentuk aksi protes yang bisa saya lakukan," ujar Hoffman kepada The New York Times mengenai "prank" yang dilakukan.

Diam di Twitter pada Minggu (21/6/2020), presiden berusia 74 tahun itu dilaporkan marah karena acara yang "kesannya biasa saja" itu.

Dilaporkan NBC via The Guardian, dia marah bahkan sebelum meninggalkan Washington DC, karena enam staf yang dikirim mempersiapkan kampanye di Tulsa tertular Covid-19.

CNN melaporkan, Ivanka dan Jared Kushner, anak dan menantu sekaligus penasihat Trump, marah terhadap klaim yang dilayangkan Parscale.

Dalam pernyataannya, Parscale menyalahkan pemberitaan media fake news yang memperingatkan agar tidak datang demi mencegah virus corona.

Dia kemudian melontarkan ancaman akan meninjau lagi akreditasi kepada para jurnalis yang kerap mengkritik presiden dari Partai Republik tersebut.

Sang manajer kampanye menuturkan, media yang kontra dengan Trump tentu akan bergembira karena peringatan mereka berbuah hasil.

"Hal ini membuat kami berpikir, mengapa kami harus memberikan akreditasi kepada media yang bahkan tak menjalankan tugas secara profesional," kritiknya.

Brad Parscale mendapat kredit karena berhasil membawa Trump menang Pilpres AS 2016. Namun, tekanan semakin besar jelang Pipres AS 2020.

Sebabnya adalah jajak pendapat yang menyatakan bahwa penerimaan publik kepada sang petahana rendah, dan membuatnya mempertimbangkan reorganisasi tim kampanye.

Rick Wilson, mantan konsultan Republik yang dikenal sebagai penentang Trump mencela langkah Parscale dalam menyalahkan pihak lain.

Dalam pandangannya, Parscale sudah melanggar aturan paling dasar berpolitik paling dasar di AS, yakni under promising and over delivering (memuaskan pelanggan).

"Kesempatan Brad lolos kini tergantung bagaimana kinerja atasannya, di mana (Ivanka dan Jared) sudah terang-terangan tak puas kepada media," jelasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/22/180905870/buntut-kena-prank-di-oklahoma-manajer-kampanye-trump-dalam-tekanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke