Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hitamkan Wajah untuk Dukung Demo George Floyd, Selebgram Filipina Dihujat

Ken Francisco de Dios mengunggah fotonya wajah hitamnya pada Minggu (31/5/2020) sebagai bentuk partisipasi dalam demonstrasi bertajuk Black Lives Matter.

Demonstrasi ini merebak tidak hanya di AS tapi juga negara-negara lainnya, usai seorang pria kulit hitam bernama George Floyd tewas akibat lehernya ditindih lutut polisi kulit putih di Minnesota, Amerika Serikat (AS).

Floyd dibekuk polisi lantaran diduga memakai uang palsu saat membeli rokok di toko kelontong.

Dalam rekaman video terlihat Floyd mengerang kesakitan saat lehernya ditindih selama hampi 9 menit. Ia juga berkata "Aku tidak bisa bernapas" dengan lirih, tapi polisi mengacuhkannya.

Ken kemudian ikut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa ini, dengan mengunggah foto dirinya mengenakan riasan tebal berwarna hitam dan rambut palsu, bersama dengan tulisan Black Lives Matter.

Daily Mail pada Senin (1/6/2020) melaporkan, twit itu mendapat kecaman dari ratusan warganet, sehingga Ken menghapus twitnya dan melayangkan permintaan maaf di Facebook.

Lelaku itu dihujat lantaran dukungannya dianggap dibuat-buat dan hanya ikut-ikutan. Salah satu warganet berkomentar "Sayang sekali riasan tidak bisa memperbaiki sifat."

Warganet lainnya menulis, "Tolong jangan kaitkan BLACKLIVESMATTER dengan cara ini."

Sementara itu ada pula yang berkomentar, "Sangat sulit bagi seseorang untuk memahami masalah rasisme yang kompleks di Amerika kecuali Anda tahu dan memahami sejarah mereka. Dia perlu dididik."

Lalu dua warganet lainnya yang dikutip Daily Mail menulis, "Astaga, ada yang perlu memberitahunya" dan "Bung itu sangat kacau"

Akan tetapi ada juga yang berpendapat, "Orang Filipina juga pernah dijajah bangsa Eropa."

Ken yang telah menghapus unggahannya di Twitter dan Instagram, melayangkan permintaan maaf di Facebook pada Senin (1/6/2020).

Dalam unggahannya ia meminta maaf atas persoalan wajah hitam ini.

"Aku tidak bermaksud meniru siapa pun dari budaya atau ras apa pun. Sebagai seorang seniman, aku memakai karya seni menjadi bagian dari kampanye dan ikut menyuarakan Black Lives Matter."

"Aku yakin ini adalah topik sensitif dan aku harus tutup mulut."

"Aku akan mencoba belajar lebih banyak tentang hal-hal seperti itu untuk menjaga diri dari berbuat kesalahan bodoh di masa depan."

"Apropriasi budaya adalah masalah yang mengakar dalam masyarakat yang masih aku pelajari. Aku sudah membaca komentar dan twit Anda dan aku benar-benar mengerti dari mana reaksi ini berasal."

"Aku berterima kasih kepada mereka yang memberitahuku di bagian komentar. Terima kasih dan Tuhan memberkati," demikian permintaan maaf dari Ken.

Kematian George Floyd dipandang sebagai simbol kekerasa polisi AS terhadap warga Afrika-Amerika, yang memicu kemarahan di seantero Negeri "Paman Sam".

Puluhan ribu orang turun ke jalan, sedangkan pemerintah mengerahkan pasukan Garda Nasional di lebih dari separuh negara bagian pada Minggu (31/5/2020).

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/01/212012670/hitamkan-wajah-untuk-dukung-demo-george-floyd-selebgram-filipina-dihujat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke