Ramadhan 2020, KJRI Johor Bahru Perluas Bantuan Sembako untuk WNI

Penyaluran sembako dan kebutuhan makanan lainnya ditujukan kepada WNI rentan dan sangat membutuhkan, yang terdampak pemberlakuan kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau Movement Control Order (MCO).

Kebijakan tersebut saat ini telah memasuki tahap 4 dan akan berakhir pada 12 Mei mendatang.

Memasuki Ramadhan 2020, kegiatan penyaluran sembako yang telah dimulai sejak akhir Maret ini terus ditingkatkan jumlahnya dan diperluas jangkauan distribusinya.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan stok makanan bagi WNI kelompok rentan, pekerja harian lepas di berbagai sektor usaha, khususnya sektor konstruksi yang tinggal di rumah-rumah kongsi di wilayah kerja yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang.

“Pemberian bantuan sembako kepada WNI merupakan bentuk kehadiran negara dan kepedulian Pemerintah Indonesia untuk membantu warga yang terdampak pemberlakuan MCO di Malaysia, yang dilakukan KJRI Johor Bahru bersama-sama dengan seluruh Perwakilan RI di Malaysia,” kata Konjen RI Johor Bahru, Sunarko, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Sabtu (2/5/2020).

Hingga Jumat (1/5/2020), KJRI Johor Bahru telah membagikan 32.449 paket sembako kepada WNI.

Tidak hanya di wilayah Johor dan sekitarnya, tetapi juga menjangkau daerah-daerah di wilayah kerja, termasuk di Negeri Pahang, Melaka dan Negeri Sembilan.

“Bulan Ramadhan menjadi momen penting bagi KJRI untuk terus meningkatkan rasa peduli WNI, semangat berbagi dan saling melindungi di tengah situasi pandemi saat ini."

"Untuk itu, KJRI akan terus hadir dan bekerja membantu warga dalam masa-masa sulit di tengah upaya bersama memutus penularan dan mengatasi virus Covid-19,” lanjut Sunarko.

Penyaluran sembako kepada WNI bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat, antara lain Gerakan Cinta Sesama, Komunikasi Organisasi Pekerja Migran Indonesia (KOMI), Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan Guru-guru Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB).

Selain itu juga dibantu Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Sains Islam Malaysia di Negeri Sembilan, Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Teknikal Malaysia Melaka, dan Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI) di Pahang, serta individu-individu yang ikut peduli untuk membantu sesama.

KJRI Johor Bahru mengatakan, terus melakukan pendataan terhadap WNI yang sangat membutuhkan bantuan yang disampaikan melalui media sosial, tautan pengaduan, dan pantauan WNI serta layanan hotline.