Berdasarkan aturan Undang-udnang Darurat Spanyol, pengecualian penutupan bakal dilakukan jika ada pemilik yang mengajak anjingnya keluar rumah.
Namun seperti dilansir Daily Mirror Sabtu (21/3/2020), aturan itu tidak berlaku bagi hewan lain di tengah upaya Spanyol meredam virus corona lewat lockdown.
Gambar pria yang mengajak bayi kambing jalan-jalan itu juga terjadi setelah kabar ada warga Negeri "Matador" yang mengenakan baju dinosaurus.
Kepolisian Los Mossos dalam kicauannya di Twitter menuturkan, mereka tidak akan memberi pengecualian bahkan kepada seekor babi sekali pun.
Pada akhirnya, pria tersebut didenda. Meski, besaran jumlahnya tidak disebutkan. Jika serius, dendanya bisa mencapai 30.000 euro, atau Rp 536,2 juta.
Jika pelanggarannya lebih serius, maka warga di Spanyol bisa dipenjara tiga bulan karena ketidakpatuhan. Empat tahun jika menyerang aparat.
Dalam beberapa hari terakhir, Kepolisian Madrid, lokasi yang paling terdampak wabah, sudah menerbitkan 1.345 denda dan menghukum lebih dari 2.500 orang.
Berbagai pelanggaran dilakukan oleh warga Negeri untuk melarikan diri dari lockdown. Seperti berenang, berjemur di luar, atau pergi ke pantai.
Bahkan, ada yang sampai menyamar menjadi petugas kesehatan, anggota militer, bahkan pencopet supaya mereka bisa meninggalkan kediaman mereka.
Seorang warga di Vigo bahkan dilaporkan sengaja keluar rumah supaya ditangkap polisi. Alasannya agar dia tak perlu terus bersama ibunya.
Selain mengajak anjing peliharaan, pengecualian berdasarkan UU Darurat Spanyol juga melingkupi jika warga tersebut pergi atau pulang dari bekerja.
Atau ketika mereka mempunyai kebutuhan yang mendesak seperti harus ke bank, membeli bahan pokok di supermarket, atau merawat lansia.
Sejauh ini, Madrid melaporkan 28.768 kasus penularan Covic-19, penyakit yang disebabkan virus corona, dengan 1.772 meninggal.
Spanyol menjadi negara dengan tingkat penularan akibat Covid-19 tertinggi di Eropa setelah Italia (59.138 kasus infeksi).
https://www.kompas.com/global/read/2020/03/23/142447970/ajak-kambing-peliharaan-jalan-jalan-di-saat-lockdown-virus-corona-pria-di