Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Tren Dessert yang Meningkat di Indonesia, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Indonesia sebenarnya tidak mengenal istilah dessert. Dibandingkan dengan dessert, sebutan makanan kecil atau sajian manis lebih populer di negeri ini.

Hal itu disampaikan oleh Kevindra Prianto Soemantri, pendiri Jakarta Dessert Week, saat ditemui wartawan di Dessert Markt, Jumat (27/1/2023).

Namun demikian, sebagian orang tetap mengetahui dessert yang menurut Kevin, hanya bisa disantap oleh kalangan atas pada 10 tahunan lalu.

"Kalau mau dessert enak, harus pergi ke hotel atau pastry shop, tapi jumlahnya enggak banyak," ujar Kevin.

Kemudahan mengakses informasi terbaru seputar dessert, menjadi salah satu alasan makanan penutup berukuran kecil ini semakin populer di Indonesia.

  • Dessert Markt Indonesia Hadir Perdana di Jakarta Selama 2 Bulan
  • Cara Membuat Puding Jeruk untuk Dessert Istimewa

"Sekarang banyak acara kuliner di Netfix. Akses terhadap informasi yang mungkin dulu hanya bisa didapat oleh orang kelas menengah atas, sekarang bisa didapat oleh hampir semua kalangan menengah," jelas Kevin.

Tren dessert yang kini semakin meningkat juga disebabkan oleh pendapatan anak muda kian bertambah, khususnya di Jakarta.

Sebagai ibu kota sekaligus kota bisnis, pendapatan orang muda saat ini dinilai lebih tinggi daripada 10-20 tahun lalu.

Adanya kenaikan pendapatan membuat tren dessert meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berkaitan erat dengan hubungan permintaan dan penawaran.

"Jakarta itu dipaparkan oleh new trend. Demografi ekonominya selalu meningkat. Sekarang ini usia 20-21 tahun sekarang kerja di start up gajinya Rp 6-7 juta," tutur Kevin.

Akhirnya, mulai bermunculaan kafe yang menjual aneka dessert untuk memenuhi permintaan pasar.

Alasan tingginya tren dessert di Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh aktivitas berpergian banyak orang.

Menurut Kevin, pengaruh dessert dari luar negeri justru menjadi alasan teratas kenaikan tren ini.

Demikian juga dengan profesi pastry chef. Kevin mengatakan, cukup banyak orang  Indonesi berprofesi serupa yang lama tinggal di luar negeri dan kembali ke Indonesia beberapa tahun belakangan.

"Ada banyak talent pastry chef Indonesia yang selama empat tahun terakhir pada pulang, kembali ke Jakarta. Mereka melihat pasarnya cocok. Pada buka ini itu dan berhasil, jadi makin banyak talent dessert di Jakarta," jelasnya.

Pelaku usaha dessert juga tak hanya menawarkan makanan manis. Beberapa di antaranya menawarkan inovasi makanan manis dan menyehatkan.

Makanan sehat tersebut menyasar para anak muda yang ingin menikmati sajian manis tanpa masalah kesehatan. 

Dessert rendah gula hingga bebas gluten pun bermunculan. Sayangnya, menurut Kevin, jenis makanan manis seperti ini biasa dijual dengan harga lebih tinggi. Pasarnnya pun menyempit.

"Pengganti gula mahal. Madu gak bisa sembarangan dipakai karena kandungan gula kan biasanya sudah pasti, jadi susah mengubah resep. Makanya dessert jenis ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas," kata Kevin.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa tren dessert ini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan teknologi di dunia.

"Jadi, dari segi cita rasa sampai bentuk tren makanan, pelaku dessert akan mengambil hati generasi sekarang karena industri kuliner sangat dinasmis. Ada perubahan teknologi, isu, dan tren dia akan ikutan," lanjutnya.

  • Kedai Pisang Ijo Cendana Asli Makassar, Dessert Tradisional dengan Penyajian Modern
  • Resep Es Puter Santan, Dessert Klasik di Pesta Nikah Indonesia

https://www.kompas.com/food/read/2023/01/30/170600075/melihat-tren-dessert-yang-meningkat-di-indonesia-apa-alasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke