Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Sate Domba Afrika di Jaksel, Beda dari Sate Biasa

KOMPAS.com - Sate merupakan salah satu kuliner yang cukup populer di Indonesia. Biasanya sate dibuat dari berbagai olahan daging, seperti daging sapi, daging ayam, daging kerbau, dan daging kambing.

Ciri khas utama sate yang disajikan di Indonesia yakni ditusuk menggunakan kayu atau bambu pipih dan dibakar di atas arang panas.

Akan tetapi, beda halnya dengan sate yang biasa disantap di Afrika. Daging yang digunakan yaitu daging domba dan disajikan tanpa tusuk sate.

Di Jakarta, terdapat gerai sate domba afrika yang cukup terkenal, namanya Sate Domba Africa Haji Malik. Lokasinya ada di Jalan Prof. Dr. Satrio Blok Buntu, Nomor 284, RW 1, Kuningan, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.

Saat berkunjung ke lokasi, Kompas.com berkesempatan untuk berbincang langsung dengan pemilik sekaligus pengelola Sate Domba Africa Haji Malik Raen Maliki.

  • Cara Pilih Potongan Daging Domba Sesuai Masakan
  • 5 Tips Pilih Daging Domba Berkualitas Bagus, dari Warna sampai Bau

Raen menceritakan usaha sate domba afrika yang ia jalani saat ini berawal dari usaha sate domba yang ia bangun bersama seorang rekan kerja.

"Dulu di sini orang taunya Sate Domba Afrika Kasablanka," kata Raen saat ditemui oleh Kompas.com di gerai Sate Domba Africa Haji Malik pada Rabu (11/5/2022).

Ia mengatakan dulu ia merupakan salah satu pelanggan yang menyukai kuliner sate domba Afrika. Setelah itu Raen ditawari kerja sama untuk menjalankan usaha sate domba afrika ini.

Usaha yang dijalani bersama tersebut kemudian diambil alih sepenuhnya oleh Raen pada 2018 karena rekan kerjannya harus kembali ke kampung halaman.

Sejak saat itu ia mulai mengganti nama usaha menjadi Sate Domba Africa Haji Malik.

"Nama Haji Malik itu adalah nama keluarga dari papa saya, tapi bukan berarti ini restoran penerus," katanya.

Penyematan nama "Haji Malik" ia ambil sebagi salah satu bentuk doa supaya hasil usaha sate domba yang ia jalani dapat membawa dirinya naik haji.

Sate domba rendah kolesterol

Raen mengatakan sate yang ia jual termasuk rendah kolesterol, bertekstur empuk, dan tidak keras.

Kunci utama rendahnya kolesterol daging domba yaitu ada pada proses memasak domba yang cenderung lama.

"Kita prosesnya empat kali memasak, dibakar, dikukus, dibakar, dan dibakar lagi," katanya.

Proses pengukusan daging domba berlangsung selama 1,5 jam supaya minyak domba banyak yang keluar, tidak berbau, dan daging menjadi empuk.

Ia mengatakan teknik yang dilakukan pada setiap proses memasak berbeda-beda, dan proses pembumbuan daging dilakukan pada tahap ke empat.

"Domba yang digunakan itu berat utuhnya harus di atas 25 kilogram, karena kalau sudah disembelih dan dibersihkan, daging yang saya dapat cuma 15 kilogram saja," katanya. 

Raen mengatakan jenis domba yang digunakan untuk sate domba afrika awalnya yaitu domba lokal dari daerah Garut.

Akan tetapi karena keterbatasan pasokan, ia memutuskan untuk mengambil daging domba dari Australia dan Selandia Baru. 

"Kalau dari Selandia Baru dan Autralia yang saya dapat dagingnya bisa di atas 15 kilogram," katanya.

https://www.kompas.com/food/read/2022/05/17/190800275/mengenal-sate-domba-afrika-di-jaksel-beda-dari-sate-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke