Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lousifen, Mi Instan Siput yang Sedang Jadi Tren di China

KOMPAS.com - Makanan khas daerah, biasanya sudah dikenal sejak lama. Resepnya lantas menjadi warisan turun-temurun.

Namun, berbeda dengan sajiin luosifen dari China. Hidangan yang dikemas jadi mi instan ini belakangan muncul di Liuzhou, sebuah kota di provinsi otonom Guangxi tengah utara China. Dari sana menyebar luar ke berbagai daerah di China. 

Dilansir dari CNN, saat ini luosifen menjadi makanan tren di kalangan masyarakat China. Padahal, luosifen terkenal sebagai mi yang punya bau khas yang tergolong tak sedap. 

Luosifen adalah sajian mie beras atau bihun berbahan dasar siput. Bihun direndam dalam kaldu pedas, lalu diberi taburan rebung, buncis, lobak, kacang tanah, dan kulit tahu.

Meskipun ada kata "siput" dalam namanya, siput tidak menjadi topping di luosifen. Siput hanya digunakan untuk membuat kaldu.

Menurut warga lokal, rasa luosifen didomonasi rasa pedas, asam, dan gurih. Bagi warga lokal, mi ini sangat lezat.

"Hanya perlu tiga mangkuk untuk membuat kamu ketagihan," Ni Diaoyang, kepala Asosiasi Liuzhou Luosifen dan direktur Museum Luosifen mengatakan kepada CNN Travel.

Pada 2019 lousifen bahkan menjadi salah satu jajanan terlaris dalam penjualan Taobao, e-commerce China.

Media pemerintah melaporkan 2,5 juta paket luosifen diproduksi setiap hari pada Juni 2020. Bahkan KFC di China meluncurkan luosifen dalam kemasan, untuk menarik perhatian anak muda di China.


Perjalanan luosifen jadi makanan terkenal 

Pembuat mi di Liuzhou pada awalnya memiliki ide untuk membuat mi tarik dan camilan daerah Sha bernama Sha Xian Xiao Chi.

Pemerintah daerah mewujudkan ide ini dengan tujuan mengubah hidangan terkenal mereka menjadi waralaba semi terorganisir.

Pada 2010, luosifen mulai dikenal setelah ditampilkan dalam dokumenter kuliner terkenal "A Bite of China". Sejak saat itu luosifen bermunculan di Beijing dan Shanghai.

Namun, meskipun meriah di awal dan didukung pemerintah, penjualan luosifen di awal turun drastis.

Baru pada 2014, muncul ide untuk memproduksi mi secara massal dan mengemasnya menjadi mi instan.

Pada tahap awal pembuatan, mi hanya dapat bertahan selama 10 hari. Pihak berwenang menindak beberapa pabrik luosifen karena masalah kebersihan.

Saat pabrik luosifen mulai menjamur, pemerintah Liuzhou mulai mengatur produksi dan memberikan lisensi kepada pabrik yang memenuhi persyaratan tertentu.

Upaya pemerintah menghasilkan lebih banyak penelitian dan peningkatan teknologi dalam persiapan, pemrosesan, sterilisasi, dan pengemasan makanan.

Saat ini, sebagian besar kemasan luosifen di pasaran memiliki masa simpan hingga enam bulan. 

"Dalam menemukan paket luosifen, orang Liuzhou meminjam 'pemikiran industri' kota," kata Ni.

Sebenarnya, bukan siput yang menonjol dalam kandungan lousifen ini. Rebung dan air lokal yang menjadi kunci dalam pembuatan kuah mi.

Aroma luosifen yang bisa dibilang tidak sedap berasal dari fermentasi "suan sun’, yakni bambu asam.

Meskipun diproduksi di pabrik, setiap topping rebung yang dikemas di luosifen adalah buatan tangan menurut tradisi Liuzhou.

Meskipun praktis, dapat disajikan dengan cepat, luosifen tetap memperhatikan kualitas dan kesegarannya. Menurut Ni, setidaknya ada 18 bumbu yang terkandung di dalamnya.

Kaldu luosifen dalam kemasan dibuat melalui proses memasak yang lama, dengan potongan siput, tulang ayam, dan tulang sumsum babi yang dididihkan selama lebih dari 10 jam.

Belum lagi proses pembuatan bihunnya. Setidaknya tujuh prosedur yang dilakukan selama dua hari penuh.

Kehebohan hadirnya lousifen ini juga didukung dengan adanya tren mukbang, pertunjukan kuliner, dan meme di media sosial.

Lousifen juga semakin dikenal saat Li Ziqi, seorang blogger China yang dalam video memasak lousifen bergaya tradisional. Ia menggergaji bambu dan menangkap siput sungai dengan tangan. Video ini telah ditonton lebih dari 53 juta kali di YouTube.

Meski kini beberapa produsen lousifen sudah mengekspor produk ke luar negeri, tetapi beberapa produsen belum berani mengekspor langsung mereknya.

Menurut badan penelitian internal situs e-commerce China Alibaba, luosifen kemasan telah dijual ke lebih dari 100 negara atau wilayah.

Sementara otoritas perdagangan lokal melaporkan bahwa ekspor makanan naik drastis pada 2020

Dari Januari hingga Agustus, penjualan internasional mencapai 3,1 juta dollar AS, naik 22 kali lipat total nilai ekspor mereka pada 2019.

“Luosifen adalah hidangan yang bergantung pada keaslian bahan baku. Kami ingin memastikan pasokannya untuk pasar dalam negeri terlebih dahulu,” ujar Xiaodao Li, direktur merek Li Ziqi.

Yao Hanlin, ketua merek luosifen Luobawang, mengatakan perusahaannya harus menyesuaikan resep dan tekniknya.

Misalnya, merek tersebut telah mengembangkan kaldu berbahan dasar ikan khusus untuk pasar Amerika Serikat. Sebab negara tersebut melarang bahan-bahan bersumber hewani tertentu.

https://www.kompas.com/food/read/2020/11/23/133113475/lousifen-mi-instan-siput-yang-sedang-jadi-tren-di-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke