Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Idamoerid Darmanto
ASN

Anggota Satupena JawaTengah

Kesalahan Prosedur, Penyelamat dari Kasus "Ferienjob" Jerman

Kompas.com - 28/03/2024, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKHIR-akhir ini, marak diberitakan langkah kepolisian membongkar dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang di Jerman. Sebanyak 1.047 mahasiswa dari 33 universitas menjadi korban.

Bukannya mendapat keuntungan seperti yang didengungkan di awal, justru meninggalkan hutang, luka fisik dan terganggu perkuliahannya.

Anak penulis termasuk salah satu mahasiswa yang mengikuti proses seleksi magang berdasar informasi dari salah satu dosen di universitas tempatnya menimba ilmu.

Kampusnya memang tidak melakukan MOU dengan CV GEN, tetapi melakukan penjanjian kerja sama dengan universitas Binawan Jakarta, sehingga beberapa mahasiswa UIN Jakarta keikutsertaan di bawah naungan Binawan.

Awal menerima informasi tersebut, penulis sudah ragu karena seluruh biaya dibebankan peserta. Anak gigih memberikan argumen dan memastikan program tersebut masuk Kurikulum Merdeka sebanyak 20 SKS. Jadi secara legal formal sepertinya magang ini berpayung hukum.

Penulis masih sanksi dan meminta anak mencari testimoni dari para pendahulunya karena pada saat bersamaan penulis membaca berita mahasiswa Polines Bandung menjadi korban TPPO berkedok magang di Jepang.

Mereka diperas tenaganya, bahkan untuk sekadar beribadah dan makan pun harus mencuri waktu.

Saat laporan, pihak kampus malah mengintimidasi dan mengancam akan men-drop out karena dianggap mencoreng nama baik kampus. Untunglah kasus tersebut sudah ditangani kepolisian dan terbukti ada TTPO yang melibatkan rektor.

Dari kakak tingkat peserta magang sebelumnya diperoleh infomasi kegiatan magang yang menyenangkan sekaligus liburan di luar negeri.

Mungkin hal tersebut salah satu trik dari para oknum dengan memberikan peluang menyenangkan pada sedikit mahasiswa, kemudian memberikan testimoni sebagai daya pikat ribuan mahasiswa agar mendaftar.

Iming-iming mengisi liburan dengan bekerja di luar negeri, mendapat tambahan penghasilan untuk membantu orangtua dalam waktu singkat serta menikmati salju yang turun di sekitar bulan Desember.

Penulis mencoba mencari informasi dan yakin bahwa magang ini benar adanya karena pemerintah Jerman memang mengadakan program ausbildung (magang bagi mahasiswa) sekitar 3 sampai 6 bulan.

Sebagian besar mahasiswa terpikat program magang menggunakan dana talangan yang difasilitasi kampus atau dosen pembawa informasi ferienjob tersebut.

Ketika anak mengajukan izin, akhirnya penulis luluh dan membekali dengan dana talangan orangtua/mandiri.

Awal September 2023, terdapat pemberitahuan bahwa 281 mahasiswa di bawah naungan Universitas Binawan telah memiliki ZAV/kontrak kerja, calon peserta Program Working Holiday Germany TA 2023/2024 yang tidak lolos dengan alasan hasil seleksi dokumen yang dilakukan oleh pihak Jerman memutuskan terdapat 55 (lima puluh lima) mahasiswa tidak memperoleh ZAV.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com