Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Tutup 15 Prodi D3, Dialihkan Menjadi D4 agar Lulusan Siap Kerja

Kompas.com - 27/10/2022, 15:34 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Sumber UGM

KOMPAS.com - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) telah menutup 15 prodi D3. Prodi D3 UGM yang ditutup tersebut dialihkan menjadi Prodi Sarjana Terapan atau D4.

Langkah ini menjadi upaya SV UGM yang ingin membuka prodi D4 sejak tahun 2019.

Hingga tahun ini, terdapat 21 prodi D4 UGM sudah terakreditasi. Pembukaan prodi D4 ini diharapkan bisa memiliki keunggulan pada bidang ilmu terapan, kompeten, dan memiliki keterampilan yang siap kerja.

Baca juga: Presiden Jokowi Tetapkan 5 PTN BH Baru 2022, Ini Daftarnya

Penutupan 15 prodi D3 tersebut, kata Dekan Sekolah Vokasi SV UGM Dr. Agus Maryono, menyisakan 11 mahasiswa yang saat ini aktif kuliah.

“Tahun 2022, Sekolah Vokasi UGM sudah memproses penutupan Prodi Diploma Tiga. Sebanyak 15 prodi telah ditutup dan telah disahkan oleh Senat Akademik. Saat ini terdapat 11 mahasiswa yang masih aktif di D3. Sedangkan jumlah mahasiswa aktif sarjana terapan atau diploma empat berjumlah 5.231 mahasiswa,” kata Agus Maryono, dilansir dari laman UGM.

Agus mengatakan, ada sisi plus dari lulusan D4. Hasil tracer study yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi UGM selama tiga tahun terakhir menunjukkan semakin banyak alumni yang berwirausaha dan bekerja seiring dengan pembentukan prodi D4 dan penutupan prodi D3.

"Jumlah alumni yang melanjutkan studi juga berangsur menurun," katanya.

Baca juga: Ini 5 Beasiswa ke Luar Negeri IPK di Bawah 3,00

Pada tahun 2022 ini, jumlah alumni yang mencari kerja hanya tersisa 8,15 persen.

Adapun masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama bagi lulusan SV UGM juga berangsur menurun.

“Rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan hanya empat bulan,” katanya.

Berdasarkan hasil tracer study ini, Agus mengatakan bahwa alumni SV UGM semakin cepat terserap di dunia kerja meskipun rata-rata mendapatkan kerja masih dalam waktu empat bulan.

Namun, masa tunggu lulusan didominasi pada satu bulan pertama sudah mendapatkan pekerjaan.

Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia mengatakan, lulusan Sekolah Vokasi UGM diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung pembangunan bangsa.

Menurut Prof. Ova, era globalisasi dengan kemajuan teknologi telah membuka peluang kerja baru.

Baca juga: Daftar 21 PTN-BH di Indonesia, Apa Itu PTN-BH?

Namun, juga meningkatkan persaingan kerja lebih kompetitif dengan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) dan dengan daya saing yang tinggi.

Menurut dia, bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan adanya bonus demografi pada tahun 2030-2040.

Dengan demikian, jumlah sumber daya manusia yang didominasi usia produktif tersebut harus dikelola oleh negara untuk disiapkan mampu bekerja dan berwirausaha.

”Sekolah vokasi sangat berperan besar. UGM sendiri berkomitmen untuk menyiapkan SDM berkualitas serta memiliki strategi yang optimal untuk menyiapkan lulusan yang unggul dan terampil dalam bidangnya dengan nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com