Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banting Setir dari Dokter Gigi Menjadi Data Analyst Intern lewat Tetris Program

Kompas.com - 15/07/2022, 10:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Muhammad Nur Wachid atau akrab disapa Wachid merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) namun memilih tidak melanjutkan perjalanan karier sebagai dokter gigi. Dengan tekad bulat, ia memilih praktisi data sebagai pilihan karirnya.

Wachid lantaran mengaku sangat menyukai dengan dunia data dan memang sudah memiliki sejumlah ilmu Data Science sebelum ia berkuliah sebagai mahasiswa FKG.

Pertemuan Wachid di dunia data berawal saat ia mencari sejumlah pelatihan data yang memiliki metode belajar cocok dengannya yaitu metode belajar self-learning. Hal ini membuatnya bertemu dengan DQLab.

Wachid mengaku ia mencoba beberapa modul pembelajaran yang tersedia di DQLab hingga sampai ia mendapat informasi terkait program beasiswa Data Science "Tetris Program Batch I".

Tanpa berpikir panjang, ia pun langsung bergegas mendaftarkan diri untuk mengikuti tes beasiswa tersebut.

Tentunya dalam proses tidak selalu berjalan lancar. Untungnya rasa cinta Wachid mengenai data membuatnya terdorong untuk tidak pernah berhenti belajar. Kalaupun dalam proses belajar merasa jenuh, Wachid memilih untuk berhenti sejenak sambil menikmati waktu.

Baginya, yang terpenting adalah mengingat kembali tujuan awal ketika mengikuti Tetris Program yaitu untuk mengasah kemampuan diri dan memaksimalkan pengetahuan tentang data science.

"Kalau bisa di depan ya kedepan kenapa harus jadi yang di belakang. Poinnya adalah selalu positive mandang kedepan agar jadi yang terdepan," katanya.

Masuk Top 15 dan Direkrut Perusahaan 

Setelah dinyatakan lolos Tetris Program Batch I, Wachid berhasil menerima beasiswa belajar intesif dan berhasil masuk top 15 dengan skor yang selama ini ia dapatkan selama sesi belajar.

Baca juga: Kominfo-DQLab Buka Beasiswa Data Science untuk Umum dan Pemula

Ia mengungkapkan, banyak pelajaran baru selama mengikuti beasiswa Tetris dan salah satunya mengenai tools Pentaho.

“Saya masuk top 15 dan langsung direkrut oleh Xeratic, istilahnya kalau kita berhasil masuk 15 besar kita seperti punya golden ticket untuk berkarir," ungkap Wachid.

Baginya, Pentaho merupakan tools data science yang sangat powerful dan menyadari Pentaho saat ini yang sangat dibutuhkan sebagai modal menjadi praktisi data di industri.

Menurut Wachid, sistem pembelajaran yang diterapkan Tetris Program terbilang sangat terstruktur. Mulai dari instruksi instalasi tools hingga memecahkan masalah saat programming bersama para mentor.

Melalui Tetris program, ia merasa diberikan kesempatan tidak hanya pada hardskill melainkan softskill yaitu memperluas relasi seperti bertanya dengan teman-teman peserta dan juga para mentor.

"Saya juga merasakan ya ilmu yang diberikan itu bener-bener bagus banget dan lengkap, sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya belajar R, semua librarynya dibedah satu-satu sampai kita paham," tutur Wachid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com