Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unair Ceritakan Bedanya Perayaan Lebaran di Jerman dan Indonesia

Kompas.com - 18/05/2022, 10:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

"Di Jerman, Islam adalah agama minoritas sehingga tidak ada perlakuan khusus ketika bulan Ramadan," imbuhnya.

Baca juga: Astra UD Trucks Buka Lowongan Kerja bagi SMK-D3, Segera Daftar

Aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Berbeda dengan Indonesia yang ketika bekerja atau bersekolah maka ada jam waktu pulang lebih cepat selama bulan Ramadan.

Rindu suasana Indonesia

Sebagai solusi, lanjut Ilham, ketika berada di Jerman biasa melakukan salat Isya dan tarawih di akhir waktu, mendekati subuh. Dengan begitu maka energi tidak terkuras habis karena dapat beristrahat cukup.

Beragam perbedaan tradisi Lebaran ini membuat Ilham rindu suasana lebaran di Indonesia.

"Rindu melihat orang dan merasakan ngabuburit, salat tarawih berjamaah, serta mushala atau masjid yang membangunkan orang sahur," ujarnya.

Baca juga: Dokter UMM Beri Tips Penanganan Pertama Korban Kecelakaan

Salah satu yang dirindukan saat moment Lebaran yakni tradisi mudik. Pasalnya Lebaran tahun ini, Ilham bahkan tidak bisa mudik ke Indonesia. Mereka hanya berkomunikasi dengan keluarga besar secara daring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com